Sumbar Dinilai Punya Peran Strategis Bangun Eksistensi Demokrasi

Sumbar Dinilai Punya Peran Strategis Bangun Eksistensi Demokrasi

Dea Duta Aulia - detikSumut
Sabtu, 26 Nov 2022 18:46 WIB
Kepala Kesbangpol Sumbar Ajak Warga Perkuat Demokrasi di Indonesia
Foto: Dok. Pemprov Sumbar
Jakarta -

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah yang diwakili Kepala Badan Kesbangpol Sumbar Jefrinal Arifin membuka Dialog Kebangsaan bertema 'Peran Strategis Sumatera Barat dalam Penguatan Demokrasi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional' di Kota padang, Jumat (25/11). Menurutnya, masyarakat Minangkabau telah mengenal dan menerapkan sistem demokrasi sejak berabad-abad yang lalu.

Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI (IKAL) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, didampingi Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Reni Maryeni, Anggota DPRD Sumbar sekaligus sebagai inisiator Dialog Kebangsaan Zulkenedi Said, Kaban Kesbangpol Sumbar serta pejabat lainnya.

Ia menjelaskan masyarakat Minangkabau mempedomani falsafah 'Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah' yang dalam implementasinya dijadikan landasan bertingkah laku dan berbicara. Kondisi sosial masyarakat Minangkabau yang hingga saat ini cenderung kondusif dan tidak meletup-letup dalam menjelaskan keinginan dan pendapat adalah modal utama daerah ini untuk memajukan pembangunan di daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal inilah yang membuat Sumatera Barat pada masa lalu banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sejarah perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia. Banyak tokoh-tokoh dari Sumatera Barat seperti Tan Malaka, Agus Salim, St. Syahrir, M. Natsir, Bung Hatta dan lain-lain merupakan founding fathers bangsa Indonesia," kata Jefrinal dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/11/2022).

Berdasarkan catatan sejarah, Sumatera Barat juga pernah menjadi pusat pemerintahan atau dikenal dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, (PDRI) tanggal 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949.

ADVERTISEMENT

"Bercermin dari sejarah, tekad warga Sumatera Barat untuk membina keberagaman dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah tertanam sejak dahulu. Sumatera Barat mempunyai peran strategis dalam membangun eksistensi demokrasi serta menjaga ketahanan untuk mencapai cita-cita bangsa dan negara yang kita cintai ini," jelasnya.

Ia menambahkan Sumatera Barat dalam beberapa tahun terakhir menjadi pusat perhatian nasional dalam konteks negatif terkait berbagai kasus yang terjadi seperti permasalahan toleransi, kerukunan dan radikalisme.

Jefrinal pun mengajak Ninik mamak, Alim ulama, dan Cadiak Pandai yang termanifestasikan dalam Tigo Tungku Sajarangan untuk meningkatkan perannya.

"Sebab kepemimpinan adat membawa pengaruh yang sangat besar dalam tata kehidupan dan kemasyarakatan di Sumatera Barat," tutupnya.

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads