285 Hektare Sawah Padi Rusak Imbas Banjir di Sumut

285 Hektare Sawah Padi Rusak Imbas Banjir di Sumut

Kartika Sari - detikSumut
Senin, 21 Nov 2022 22:50 WIB
Banjir melanda dua kecamatan di Langkat, Sumut.
Banjir melanda dua kecamatan di Langkat (Foto: Dok. BPBD Langkat)
Medan -

Produktivitas tanaman pangan terganggu akibat banjir yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Utara beberapa waktu terakhir. Bahkan, ada wilayah yang mengalami kerusakan tanaman pertanian.

Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumut, tercatat Kabupaten Langkat mengalami kerusakan tanaman padi paling parah sebesar 192 hektare dari luas lahan 455 hektare.

"Paling parah itu ada di Langkat dengan 192 hektare lahan yang rusak, khususnya di kecamatan Binjai," ungkap Kepala UPT (Unit Pelayanan Teknis) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Marino kepada detikSumut, Senin (21/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Langkat, sawah padi di Sergai juga ikut terdampak seluas 70 hektare dari 160 hektare di Kecamatan Sei Rampah.

"Untuk total keseluruhan di Sumut ada 285,5 dari 768 hektare lahan sawah rusak akibat dari banjir," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, lahan ubi kayu di Sumut yang terkena banjir seluas 5 dari 65 hektare yang terdampak di Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara. Tak hanya ubi kayu, ternyata cabai merah di Batubara juga turut rusak seluas 2,5 hektare.

Dikatakan Marino, faktor pendorong kerusakan tanaman ini berasal dari cuaca buruk dan juga faktor drainase persawahan yang kurang baik. Terkait hal ini, Marino menyebutkan jika pihaknya juga turut ikut menggerakkan para petani untuk gotong royong.

"Kita sudah monitoring di semua kabupaten dan melakukan langkah-langkah kepada petani untuk adanya gerakan penanganan perubahan cuaca iklim selain itu juga kita turut menggerakkan para petani untuk bergotong royong dalam membersihkan drainase agar air dapat lancar mengalir," ucap Marino.

Sementara itu, bagi para petani yang terkena dampak banjir juga diminta untuk dapat mendirikan posko-posko untuk pendataan banjir dan melakukan pompanisasi untuk mengurangi air dalam sawah.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads