Banjir yang merendam Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara meluas. Berdasarkan data Pemkab Batu Bara, jumlah warga yang terdampak mencapai 2.252 kepala keluarga.
Banjir itu terjadi akibat luapan air sungai karena tanggul pecah di dua lokasi. Selain rumah, sawah dan lahan pertanian warga juga tenggelam.
Salah satu daerah yang wilayahnya terdampak paling luas terjadi di desa Gambus Laut, Kecamatan Lima Puluh Pesisir sejak sepekan terakhir. Warga menempati bekas kantor dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tak jauh dari lokasi banjir sebagai tempat pengungsian darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau banjir sudah seminggu lebih ini puncaknya hari Kamis itu parah sekali air masuk rumah sampai sedada," kata Suprianto, warga desa Gambus Laut sat ditemui detikSumut di lokasi pengungsian, Senin (21/11/2022).
Selain menenggelamkan rumahnya, Suprianto juga kehilangan potensi hasil empat rantai padi sawahnya yang diperkirakan akan panen Desember nanti. "Kalau sawah sudah tenggelam lah saya ada empat rantai itu," kata dia.
Tak banyak katanya barang yang diselamatkan. Saat air perlahan mulai naik memang dikatakannya ia bersama warga lain sudah mencicil membawa keluar sejumlah barang elektronik dari lingkungan rumah mereka.
Di puncak banjir, oleh camat setempat ia bersama sekitar 30 kepala keluarga lainnya pun disarankan untuk mengungsi ke gedung pemerintah bekas Dinas Kominfo Batu Bara sejak Jumat (18/11) kemarin. Seluruh ruangan di bekas kantor tersebut dipenuhi sesak pengungsi. Pemerintah daerah setempat juga membangun fasilitas air bersih, kesehatan dan dapur umum di sana.
"Di ruangan ini kami ada 8 KK. Tidur jadi satu lah. Enggak tau ini sampai kapan. Memang kalau makan semua sudah disediakan, berobat pun gratis," kata dia.
Berdasarkan data dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batu Bara, banjir di daerah ini meluas dampak pecahnya tanggul sungai di desa Simpang Gambus. Laporan yang diterima detikSumut hingga Senin (21/11) ada 2.252 KK yang terdampak banjir di 16 desa.
(astj/astj)