Seorang peserta penggembira Muktamar ke-48 Muhammadiyah asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) bernama Sugiran (75 tahun) meninggal dunia di Solo. Ia sebelumnya menderita sakit usai mengikuti acara pembukaan dan sempat dirawat di rumah sakit PKU Muhammadiyah Solo.
"Beliau meninggal dunia siang tadi sekitar jam 13.30 siang tadi. Setelah mengikuti acara pembukaan, masuk rumah sakit mungkin kelelahan. Gejala awalnya itu demam dan batuk-batuk juga," kata Fachri Mizan Harsono, kepala rombogan penggembira Muktamar dari Muhammadiyah Asahan ketika dihubungi wartawan, Minggu (20/11/2022).
Ia mengatakan Sugiran termasuk rombongan penggembira yang berangkat dari Asahan pada hari Selasa (15/11) kemarin. Ia menempuh perjalan laut menggunakan kapal bersama istri dan 7 orang cucunya untuk meramaikan kegiatan Muktamar Muhammadiyah di Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini masih proses pemulangan sedang kita upayakan. Mungkin paling cepat besok pagi karena informasinya panitia Muktamar akan memfasilitasi kepulangan bersama 2 keluarga beliau," kata Fachri.
Sugiran, merupakan wakil Sekretaris di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan. Ia bersemangat mengikuti kegiatan Muktamar Muhammadiyah bersama 150 orang warga lainnya sebagai penggembira. Mereka berangkat menempuh perjalanan darat melalui dua bus yang disewa khusus dan tiga mobil pribadi, kemudian perjalanan laut melalui kapal fery dan pesawat.
"Semoga almarhum khusnul khatimah dan diberkahi Allah," terangnya.
Selain Sugiran, sebelumnya seorang penggembira lainnya bernama Iswar Iwan Angta (64) asal Medan juga meninggal dunia saat mengikuti rangkaian Muktamar. Ia meninggal dunia di pondokan SMP Muhammadiyah Kertasura pada dini hari tadi pukul 02:00 WIB.
Ketua Muhammadiyah Sumatera Utara, Hasyimsyah menjelaskan almarhum meninggal dunia setelah sebelumnya terjatuh di kamar mandi di atas kapal saat penyeberangan di Selat Sunda.
"Iya almarhum meninggal dunia dini hari tadi sekitar pukul 02:00 WIB," kata Hasyimsyah Nasution saat dihubungi detikSumut.
(afb/afb)