Warga korban banjir di Desa Simpang Gabus, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara (Sumut) mulai terserang penyakit. Banyak yang mengeluh gatal-gatal, demam, batuk hingga pilek.
Pantauan detikSumut di posko kesehatan yang dibangun di desa itu, Jumat (18/11/2022), sejumlah warga mulai berdatangan untuk memeriksakan kesehatan mereka. Mereka yang datang didominasi oleh kaum ibu dan anak-anak.
"Untuk posko kesehatan ini sudah kita buka sejak kemarin ya. Hari ini saja di data kita ada 30 org yang cek kesehatan," kata dr Erwin Kepala Puskesmas Lima Puluh di tenda posko kesehatan banjir saat dikonfirmasi wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, banjir merendam ratusan rumah warga di sana sejak Selasa (15/11) pagi. Banjir tersebut akibat tanggul jebol dan luapan Sungai Bah Bolon dan Sei Dalu Dalu.
Erwin mengatakan, mayoritas warga korban banjir biasanya mengeluhkan penyakit gatal-gatal, demam, batuk hingga pilek.
"Kalau paling banyak itu gatal-gatal sama demam. Kalau pengobatan semua diberikan gratis," kata dia.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan di dalam posko darurat yang didirikan. Jika warga yang sakit memungkinkan harus dilakukan pemeriksaan secara berkelanjutan dan dirujuk untuk mendapatkan perawatan di puskesmas.
![]() |
Sebelumnya, sebanyak 645 kepala keluarga (KK) dan ratusan rumah warga di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara (Sumut) masih tergenang banjir. Dampak banjir sebagian besar diakibatkan luapan air sungai yang masuk ke pemukiman penduduk. Ketinggian air dilaporkan juga bervariatif antara 30-50 cm hingga Kamis (17/11/2022) sore.
Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,Abdul Muhari dalam siaran rilisnya yang diterima wartawan menyebutkan banjir di Kabupaten Batu Bara terdampak di empat kecamatan dan lima desa.
"Kejadian ini terjadi setelah hujan deras mengguyur meningkatkan jumlah debit air dari hulu Kabupaten Simalungun disertai meluapnya sungai Dalu-dalu dan Sungai Bahboloh. Banjir ini berdampak pada 645 KK yang tersebar di lima desa," terangnya.
Banjir juga mengakibatkan 1 titik tanggul jebol hingga memaksa sebagian warga mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batu Bara saat ini telah melakukan respon cepat dengan mendirikan tenda pengungsian di dua titik. Tenda pertama didirikan di Desa Gambus Laut sebanyak tiga unit, kemudian tenda kedua didirikan di Desa Simpang Gambus sebanyak satu unit.
(dpw/dpw)