Netizen Indonesia ramai-ramai menyerang dua warga Inggris karena menghina kain tenun Bali yang dikenakan para kepala negara di KTT G20 Bali. Dua warga Inggris yang diserang itu yakni Mahyar Tousi dan Sophie Corcoran.
Dilansir dari Wolipop, Mahyar Tousi yang merupakan YouTuber asal London sebelumnya mengomentari kemeja tenun Bali atau batik yang dikenakan Presiden FIFA Gianni Infatino, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan pendiri WEF Klaus Martin Schwab. Dia mengunggah foto para petinggi itu yang mengenakan kemeja tenun.
"Apa yang dikenakan para idiot ini," tulis Mahyar Tousi di akun Twitter pribadinya @MayharTousi, Rabu (16/11/2022) dikutip Wolipop.
Dalam foto tersebut terlihat pula Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan memakai batik.
Netizen Indonesia yang melihat cuitan Mahyar Tousi itu ramai-ramai menyerangnya. Netizen Indonesia tersinggung karena cuitan itu dinilai telah menghina produk budaya Indonesia.
Mahyar Tousi akhirnya menghapus cuitannya karena diamuk warganet Indonesia. Tangkapan layar cuitannya yang viral dibagikan ulang jurnalis Australia, Max Walden (@maxwalden) di hari yang sama.
"Orang sayap kanan Inggris menghapus cuitannya setelah digeruduk karena menghina endek/batik. Warganet Indonesia tetap tak terkalahkan ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ" komentar Max Walden.
Far-right British grifter deletes tweet after being smashed for insulting endek/batik.
โ Max Walden (@maxwalden_) November 16, 2022
The Indonesian internet remains undefeated ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ pic.twitter.com/ZFPchyQn5n
Setelah menghapus cuitannya, Mahyar Tousi angkat bicara dan mengaku mendapat ancaman pembunuhan dari warganet Indonesia. Dia juga mengaku telah ditegur pemerintah usai usai mengomentari kemeja tenun Bali yang dikenakan para kepala negara di gelaran KTT G20 Bali.
"Menyusul ancaman pembunuhan dan pesan dari warga negara Indonesia dan pejabat pemerintah, aku ingin membicarakan foto ini yang diunggah di sosial media oleh banyak dari kami warga Inggris dan menyinggung di Indonesia," ucapnya.
"Tak ada niat untuk menyinggung tradisi budaya mana pun. Kami akan mengkritik politisi bahkan jika mereka memakai hoodie London Timur untuk berbaur dengan areanya," tambahnya.
Usai membuat klarifikasi, Mahyar Tousi akhirnya menyampaikan permintaan maaf hari ini, Kamis (17/11/2022). Permintaan maaf itu dilontarkannya usai warganet Indonesia masih menyerang kolom komentar pada akun Twitternya.
| Baca juga: Geng Polda Sumut di Kasus Ismail Bolong | 
"Sekali lagi, aku mohon maaf atas penghinaan yang tidak disengaja karena cuitan lelucon tentang para pemimpin G20 mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau memakai itu dan tidak punya niat buruk dan tidak menyadari budayanya (di Indonesia)," ucapnya.
Warganet Indonesia juga menyerang warga Inggris lain. Simak di halaman selanjutnya..
            
            
            
            
            (dpw/dpw)