Seorang perempuan bernama Sarni (50) di Aceh Tengah meninggal dunia usai tempat tinggalnya diterjang banjir bandang. Evakuasi jenazah Sarni membutuhkan perjuangan berat karena harus melewati sungai berarus deras.
Komandan Kodim 0106/Aceh Tengah, Letkol Inf Raden Herman Sasmita, mengatakan, Sarni terdampak banjir bandang di Desa Burlah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Dia disebut mengalami trauma berat usai peristiwa itu sehingga berpengaruh terhadap kesehatannya.
Sarni menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu 14 Desember kemarin. Jenazahnya dibawa ke rumah duka di Desa Jagong Jeget, Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prajurit TNI yang mengetahui adanya warga meninggal disebut meluncur ke rumah duka. Jenazah Sarni akhirnya ditandu ramai-ramai dari tempatnya meninggal melewati sungai menuju ambulans yang menunggu di seberang kampung.
Jembatan yang menghubungkan antar desa di sana putus diterjang banjir. Tim evakuasi juga harus melewati jalan licin untuk mencapai ambulans.
"Jenazah dibawa ke rumah duka di Desa Jagong Jeget dengan menggunakan ambulans. Jenazah dievakuasi secara manual dengan cara digotong menggunakan kain sarung dan kayu," kata Raden dalam keterangannya, Senin (15/12/2025).
Raden menyebutkan, personel Kodim 0106 Aceh Tengah akan terus memantau kondisi wilayah terdampak bencana. Anggotanya disebut akan memberikan bantuan semaksimal mungkin kepada masyarakat.
"Evakuasi ini terlaksana berkat kebersamaan dan kepedulian semua pihak. TNI bersama masyarakat bergerak dengan satu tujuan, yaitu membantu warga yang sedang mengalami kesulitan. Kami akan tetap siaga dan terus hadir di tengah masyarakat hingga kondisi benar-benar pulih kembali," ujarnya.
"Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhumah Ibu Sarni. Semoga almarhumah husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan," ungkap Raden.
Foto: Kodim Aceh Tengah
(agse/mjy)











































