Direktur Perwakilan Public Trust Institute Kepulauan Riau (Kepri) Robby Patria menyayangkan pernyataan Gubernur Kepri yang dilontarkan ke media massa. Menurut Robby Patria, Gubernur dan Wakilnya dapat bersama membahas sejumlah persoalan. Serta tidak langsung berbicara di hadapan media.
Ia menyebutkan, harusnya Ansar bisa saling menjaga hubungan dengan Wagub Marlin untuk tetap harmonis. Hal itu diungkapkan Robby Patria kepada detikSumut, Minggu (13/11/2022). Menurut Robby Patria hubungan Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina harus harmonis. Permasalahan Ansar dan Marlin bisa dibicarakan keduanya dengan baik-baik dan tidak diumbar ke publik.
"Informasinyayang kita tahu Wagub kan sedang Umroh, jadi sebaiknya doakan beliau mendapatkan umroh yang mabrur. Bukan mengatakan beliau tak masuk kantor setahun karena itu tidak baik. Wagub sedang ibadah di tanah suci jika sudah pulang bisa bertemu kembali dudukkan mana tugas Wagub dan mana tugas gubernur biar saling melengkapi,"kata Robby, Minggu (13/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara khusus, Robby Patria juga menyoroti tentang pernyataan Gubernur Kepri yang menyatakan bahwa wakilnya sibuk kampanye. Karena menurutnya saat ini belum memasuki tahapan kampanye. Selain itu, Gubernur Kepri harus memahami definisi kampanye kepala daerah. Karena kegiatan kampanye adalah menawarkan visi dan misi kepala daerah untuk minta dipilih pada tahapan pilkada yang sudah ditetapkan oleh KPU daerah.
Ia menambahkan waktu kampanye belum dimulai, serta calon kepala daerah masih belum diketahui siapa yang akan maju baik di tingkat provinsi atau kabupaten kota dan KPU belum memulai tahapan tersebut.
"Tahapan pilkada belum dimulai, kita juga belum tahu siapa yang akan ikut pilkada karena calonnya belum ada. Maka kita tidak bisa menyebutkan itu kampanye. Pihak Bawaslu pun tidak bisa menindak. Karena bukan kampanye apalagi di sekolah yang jelas jelas dilarang dalam UU pilkada. Jadi kita harus pahami bersama apa itu kampanye karena terikat aturan yang jelas diatur dalam UU Pilkada 10 tahun 2016," ujar Robby.
Robby menyatakan hubungan kurang harmonis Gubernur dan Wagub itu bisa di diskusikan keduanya. Karena saat diumbar ke publik akan mengurangi kepercayaan publik pada kepemimpinan Ansar dan Marlin.
"Bagaimana mau membuat rakyat sejahtera, mewujudkan janji kampanye keduanya pada 2020 lalu. membuat hubungan baik dengan wakilnya saja tidak bisa. Biar sajalah Wagub ke sekolah memotivasi siswa untuk menjadi pelajar yang tangguh," ucap Robby.
Ansar dan Marlin diketahui masih memiliki waktu hingga 2024 menjadi kepala daerah. Kurang lebih waktu dua tahun itu menurut Robby bisa dimanfaatkan keduanya untuk yakinkan publik dan mewujudkan janji politik yang disampaikan pada pilkada lalu.
"Harapannya keduanya memberikan contoh yang baik di tengah warga Kepri. Tak usah lagi mengumbarnya di tengah publik. Karena dalam menghadapi situasi perekonomian ke depan, dan mewujudkan visi dan misi mereka, maka keduanya harus saling bahu membahu membangun Kepri,"ucapnya.
Robby juga menyebut Ansar juga punya pengalaman yang tidak baik dengan pasangannya di kabupaten Bintan. Menurutnya pengalaman itu mungkin bisa dijadikan landasan membangun kepri lebih baik bersama Marlin.
"Pak Ansar juga harus belajar dari pengalaman tak harmonis sewaktu menjadi Bupati Bintan. Saat berpasangan dengan Mastur Taher. Pengalaman adalah guru yang paling baik sehingga tak lagi terulang ketika jadi gubernur," ujarnya.
"Sebenarnya hubungan Gubernur dan Wagub sudah mulai membaik ketika Marlin ulang tahun dan saat HUT Kepri. Cuma akhir akhir ini kembali merenggang. Keduanya pasti tahu langkah untuk memperbaiki hubungan. Misalnya memberikan kewenangan kepada wagub untuk menjalankan fungsinya sebagai wakil gubernur," tutupnya.
(bpa/bpa)