Batam -
Hubungan Ansar Ahmad dan Marlin Agustina yang menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau tak lagi harmonis. Informasi dihimpun keretakan hubungan Ahmad dan Marlin sudah terjadi sejak awal dilantik.
Gubernur Kepri, Ahmad menyebut wakilnya Marlin saat ini kerap melakukan kampanye terselubung untuk Pilkada 2024. Marlin diketahui ingin melanjutkan tapuk kepemimpinan suaminya Muhammad Rudi menjadi Wali Kota Batam 2024 mendatang.
Ahmad sendiri telah menerima laporan bahwa Marlin menjadikan sekolah sebagai lokasi kampanye terselubung. Kemudian dia meminta pihak Dinas Pendidikan Provinsi Kepri agar sekolah SMA dan SMK sebelum dikunjungi berkoordinasi terlebih dahulu. Hal itu sebagai antisipasi dugaan kampanye dilakukan oleh Wakil Gubernur Kepri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memang sampaikan ke Kadisdik, supaya kepala sekolah yang dikunjungi Wagub melapor ke kita. Karena beberapa kali kita lihat secara vulgar (Marlin) berkampanye ke sekolah. Kita lihat ada beberapa sekolah yang dikunjungi. Ada beberapa video dan laporan," kata Ansar pada Sabtu (12/11/2022).
Menurut Ahmad, Marlin tidak pernah berkantor di Kantor Gubernur, Dompak, Tanjungpinang. Gubernur Kepri itu juga mengaku tidak pernah tahu apa pun kegiatan yang wakilnya itu.
"Sejauh ini saya nggak tahu apa tugas yang telah dilakukan oleh Wagub. Banyak yang saya disposisikan ke Wagub. Dari temuan BPK, Inspektorat, selalu saya disposisi untuk dibahas bersama inspektorat dan dinas terkait. Tapi tidak pernah dilakukan. Padahal kalau dilakukan dan hasilnya bisa dilaporkan melalui nota dinas agar bisa ditindaklanjuti," ujarnya.
Ansar mengatakan harusnya Wakil Gubernur Marlin Agustina paham akan tugas dan fungsinya sebagai Wakil Gubernur sebagaimana diatur dalam undang-undang.
"Mending Bu Wagub di kantor bantu saya. Saya nggak mau berulang-ulang sebenarnya menyampaikan ini. Tapi kabar yang sampai ke saya selalu seperti itu. Bahwa Wagub tidak diberikan tugas oleh saya dan lain sebagainya. Saya pertegas lagi, UU Otonomi sudah atur tugas gubernur dan wagub," tegasnya.
Ahmad Sebut Wakilnya Tak Pernah Ngantor Lebih dari 1 Tahun. Baca Halaman Selanjutnya...
Gubernur Ahmad kemudian menyebut wakilnya itu sudah lebih dari setahun tidak masuk kantor. Selama itu pula dia mendapat informasi jika wakilnya sibuk melakukan kampanye ke berbagai daerah.
"Sudah 1,3 tahun Ibu Wagub tidak pernah masuk kantor. Beliau hanya keliling berkampanye. Ya kalau menggunakan fasilitas pemerintah, tolong hak dan kewajiban dipenuhi. Saya berkali-kali berharap supaya Ibu datang ke kantor. Laksanakan kerja kalau perlu diskusi, saya terbuka," katanya.
Mantan Bupati Bintan itu menyebutkan bahwa seingatnya Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina hanya beberapa kali melakukan tugas yang diberikan. Hal itu pun dilakukan Marlin saat Ansar sedang di luar kota.
"Kalau tidak salah beberapa kali ditugaskan ke DPRD. Beliau datang karena hari kemerdekaan. Tapi tugas pokoknya juga seharusnya dilaksanakan. OPD kita harus dievaluasi terus. Jadi ada tempat untuk asistensi," ujarnya.
Ansar menepis kalau dirinya membatasi ruang gerak Wagub Marlin dalam menjalankan tugas pemerintahan. Ia menyebutkan dalam UU Otonomi daerah sudah jelas mengatur tugas dan fungsi gubernur dan wakil gubernur.
"Ibu (Marlin) dalam melaksanakan tugas kan sudah diatur dalam UU.Saya rasa tidak perlu ngomong di mana-mana saya tidak kasih tugas ini itu. Tugas masing-masing sudah dijamin. Kepala daerah tugas dan tanggung jawabnya. Gimana Ibu mau bekerja kalau tidak ada di kantor," ujar Ansar.
"Dulu saya 10 tahun sebagai Bupati di Bintan, hubungan dengan wakil bupati tidak ada problem. Kita tahu masing-masing tugasnya. Saya ini pemimpin yang sudah cukup lama memimpin. Tapi kalau semua disegmentasikan begitu susah kita memberitahunya. Menurut saya kalau hak nya diambil. Kewajibannya juga dilaksanakan saja. Ada sisi yang bisa dilaksanakan oleh Wagub. Ada sisi yang bisa saya lakukan," tambahnya.
Awal Mula Keretakan Hubungan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri. Selengkapnya Baca Halaman Selanjutnya...
Keretakan hubungan keduanya terlihat sejak awal menjabat hingga saat ini. Memanasnya hubungan Ansar-Marlin bukan kali ini saja. Perpecahan pasangan ini, diketahui, sudah terasa tak lama setelah pelantikan 25 Februari 2021. Diduga pemicu keretakan Ansar dan Marlin itu terkait kesepakatan soal bagi-bagi jabatan yang tak tercapai.
Kesepakatan keduanya dilakukan sebelum pilkada 2020 lalu. Empat posisi itu adalah Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kepri dan tiga kepala dinas.
Diketahui, keduanya maju pada Pilkada Kepri diusung oleh partai Golkar, Nasdem, PAN dan PPP.Pasangan itu menang dengan perolehan suara sebesar 308.553 dengan presentasi 39.97 persen.
Suara pasangan itu mengungguli petahana Isdianto dan Suryani yang memperoleh suara 280.160 dengan presentasi 36.29 persen. selanjutnya di posisi ketiga ada pasangan Soerya Respationo dan Iman Sutiawan dengan perolehan 183.317 suara dengan persentase 23.74 persen.
Simak Video "Video: Momen TNI AL Tangkap Kapal Bawa 1,9 Ton Narkotika di Perairan Kepri"
[Gambas:Video 20detik]