Banjir merendam 12 kecamatan di Aceh Tamiang sejak beberapa hari lalu hingga kini belum surut. Genangan air disebut semakin naik.
"Ketinggian banjir 1 hingga 1,5 meter," kata Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Agusliayana Devita saat dimintai konfirmasi detikSumut, Jumat (4/11/2022).
Devi mengatakan, banjir di sana belum surut karena kawasan Aceh Tamiang masih terus diguyur hujan. Debit air yang merendam pemukiman masyarakat makin meningkat.
Selain pemukiman warga, beberapa perkantoran di Aceh Tamiang juga disebut ikut terendam. "Air masih naik mengingat curah hujan masih turun," jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan laporan sementara sebanyak 44 desa di beberapa kecamatan di Aceh Tamiang terisolir akibat banjir. Banjir juga menyebabkan 7.103 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
"Total desa terkena banjir yaitu 125 kampung dan kampung yang terisolir atau susah dijangkau sebanyak 44 kampung," ujarnya.
Desa terisolir tersebar di Kecamatan Bandar Pusaka sebanyak 13 kampung, Tamiang Hulu satu desa, Sekerak 10 desa, Kejuruan Muda sebanyak sembilan kampung, Bendahara delapan kampung, Rantau satu desa, dan Banda Mulia dua desa.
Wilayah itu disebut sulit dilalui kendaraan. Menurutnya, banjir sejak beberapa hari lalu juga menyebabkan 7103 KK mengungsi di 190 titik pengungsian.
"Jumlah pengungsi terbanyak di Kejuruan Muda dan Kecamatan Bendahara," jelas Devi.
(agse/afb)