Jokowi Teleponan dengan Putin, Bahas Apa?

Nasional

Jokowi Teleponan dengan Putin, Bahas Apa?

Tim detikNews - detikSumut
Kamis, 03 Nov 2022 06:30 WIB
Presiden RI Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Dok. Pemerintah Kremlin)
Foto: Presiden RI Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Dok. Pemerintah Kremlin)
Medan -

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui saluran telepon. Apa yang mereka bahas?

Dilansir dari detikNews, Presiden Jokowi menyampaikan hal itu lewan akun akun Twitter-nya seperti dilihat, Rabu (2/11/2022). Jokowi dan Putin ternyata membahas soal Black Sea Grain Initiative.

Dalam unggahannya itu, Jokowi mengatakan dirinya menyambut keputusan Rusia bergabung dengan Black Sea Grain Initiative atau kesepakatan koridor gandum Laut Hitam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Had a phone conversation with President Putin and discussed about the Black Sea Grain Initiative. Welcome Rusia's decision to rejoin the initiative (berbincang dengan Presiden Putin dan membahas tentang Black Sea Grain Initiative. Menyambut keputusan Rusia untuk bergabung kembali)," tulis Jokowi.

Untuk diketahui, pada September lalu, Menlu RI Retno Marsudi juga membahas mengenai implementasi Black Sea Initiative (BSI) dengan Martin Griffiths selaku Under-Secretary-General for Humanitarian Affairs and Emergency (Wakil Sekjen PBB, Kepala Bantuan Kemanusiaan). Dalam pembahasan itu, keduanya menekankan pentingnya BSI terutama untuk membantu negara berkembang dalam mengamankan pasokan pangan dan pupuk untuk rakyatnya.

ADVERTISEMENT

"Komunikasi Menlu Retno dengan UNSG Griffiths secara regular dilakukan dari sejak awal dampak pangan dirasakan akibat terjadinya perang di Ukraina. Komunikasi intensif juga dilakukan menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kyiv dan Moskow pada akhir Juni lalu," demikian keterangan tertulis dari situs Kemlu pada September lalu.

"Dalam pembicaraan, Menlu Retno tekankan pentingnya ekspor pangan dari Ukraina, dan gandum serta pupuk dari Rusia, agar dapat mencapai negara-negara berkembang," lanjut keterangan itu.




(afb/afb)


Hide Ads