Nilai investasi Rp 9 triliun untuk proyek LRT Palembang tidak sesuai dengan harapan. Sebab, saat ini penumpang LRT Palembang tergolong sepi.
"Apa yang terjadi sekarang? Nggak ada penumpangnya, itu Rp 9 triliun. Nggak ada penumpangnya," sebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dilansir detikFinance, Senin (24/10/2022).
Pembangunan LRT Palembang, kata dia, hanya untuk mengejar perhelatan Asian Games 2018 tanpa melakukan studi yang tepat."Decision based-nya, political decision not planning decision. Ini karena ada mau ada Asian Games, harus ada koneksi dari Palembang ke Jakabaring. Saya udah bilang itu kita belum butuh, cuma waktu itu kekuatan political kalah. Semua kalah sama event namanya Asian Games," lanjut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya dia menilai LRT Palembang yang bernilai Rp 9 triliun itu sebagai proyek gagal. Ia berpendapat dari sisi perencanan penumpang LRT tidak bagus untuk dikembangkan.
"Ada juga konsep saya kasih tahu kegagalan decision Rp 9 triliun membuat namanya LRT Palembang," ujarnya.
Setelah dibangun dengan biaya besar, kini LRT Palembang justru sepi, bahkan dia mengatakan tidak ada penumpangnya.
Penjelasan ini disampaikan Ridwan Kamil merespons permintaan pengembang properti di daerah Cikarang yang ingin moda transportasi MRT segera dibangun di kawasan itu untuk disambungkan ke Jakarta.
Soal permintaan itu, Ridwan Kamil enggan terburu-buru memprakarsai MRT di Cikarang. Dia meminta para pengembang memastikan terlebih dahulu apakah potensi penumpang di sekitar wilayah timur Jakarta itu besar atau tidak.
(astj/astj)