Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei para tokoh untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut). Wali Kota Medan Bobby Nasution unggul tipis dari Edy Rahmayadi, selaku petahana Gubernur Sumut.
Partai Gerindra Sumut sebagai partai pengusung Edy Rahmayadi saat Pilgubsu 2018 silam dan Bobby Nasution saat Pilwakot Medan 2020, buka suara. Gerindra menilai hasil survei yang dikeluarkan oleh lembaga survei tersebut bukan lah asal-asalan dan tentu responsen melihat kinerja paling nyata dari nama-nama tokoh yang disurvei.
"Survei ini kan sebuah kajian akademik yang ilmiah, artinya bukan survei yang kemudian dirilis dari proses yang asal-asalan, tapi ada metodologi ada riset di dalamnya," kata Wakil Sekretaris Gerindra Sumut, Ronggur Raja Doli Simorangkir kepada detikSumut, Sabtu (22/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronggur menyebutkan ukuran publik dalam survei tersebut tentunya berdasarkan apa yang mereka lihat. Sehingga jika disandingkan dengan berbagai nama, nama Bobby tetap di atas karena dinilai berkinerja baik.
"Tentu kan publik melihat jika disandingkan dengan beberapa tokoh-tokoh yang ada seperti Bobby seperti Pak Edy dan nama yang lain, ukuran publik itu kan apa yang mereka lihat apa yang mereka percayai," sebutnya.
Keunggulan Bobby Nasution dari Edy Rahmayadi dinilai sebagai bentuk pengelihatan masyarakat, secara kinerja Bobby lebih nyata.
"Nah kalau lah misalnya hari ini elektabilitas Bobby Nasution lebih tinggi dari Edy Rahmayadi ya dalam kacamata publik melihat bahwa hari ini Bobby Nasution lebih real, nampak hasil kinerjanya, nampak responsifnya dibanding dengan Pak Edy Rahmayadi. Kan itu dia kalau dari kacamata publik melihat hasil survei itu kan," ungkapnya.
Saat ditanya apakah dengan begitu Gerindra berpeluang mengusung Bobby di Pilgub Sumut 2024, Ronggur menuturkan semua ada peluang, termasuk menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu maupun Edy Rahmayadi.
"Dalam usung mengusung ini kan siapa saja punya peluang, artinya masih sangat terbuka baik untuk Bobby maupun Pak Edy Rahmayadi," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Namun kan kita juga punya hitung-hitungan sendiri, kita juga punya survei yang dilakukan sendiri dan kita juga mendengar apa sih kemauan masyarakat apa sih kebutuhan masyarakat dan siapa sih tokoh-tokoh yang kemudian dianggap mampu menjawab apa yang diinginkan masyarakat," ucapnya.
"Nah survei yang dirilis Charta Politika ini kan juga menjadi referensi atau pun catatan bagi Gerindra ke depan dalam menentukan sikap dukungan politik, meskipun terlalu sangat dini jika kita menyampaikan dukungan ke siapa Gerindra akan mengusung di 2024 terkait dengan Pilgubsu," imbuhnya.
Selain nama-nama dari luar partai Gerindra, Ronggur mengatakan mereka di internal partai juga memiliki sosok potensial. Sosok tersebut seperti Gus Irawan Pasaribu dan Sugiat Santoso.
"Selain kita melirik tokoh-tokoh di eksternal yang masuk nama-namanya di dalam survei Charta Politika, tentu kita punya kader di internal yang punya posisi tawar yang bagus dan siap bertarung, seperti Bang Gus Irawan Pasaribu Ketua Gerindra Sumut, lalu ada Bang Sugiat Santoso tokoh pemuda yang mempunyai pengalaman dan nama di Sumut," tutupnya.
Simak Video "Video: Debat Panas Bobby-Edy soal Jumlah BLK di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)