Jumlah penderita gagal ginjal akut di Kota Jambi bertambah menjadi tiga kasus. Dua di antaranya telah meninggal dunia.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mataher Jambi, dr. Anton Trihartanto S.Pb, menjelaskan pasien baru penderita gagal ginjal akut itu saat ini sedang menjalani perawatan intensif. Adapun pasien terbaru itu merupakan anak berusia dua tahun.
"Tadi ini yang terbaru, saya barusan berkoordinasi dengan dokter Yoza Franola, ini ada pasien AKI merupakan anak-anak juga, dan ini data baru dapat dari pihak IGD, dengan Ureum 100 dan kreatinin 11, kreatinin itu kan normalnya anak-anak itu kan di bawah 1 mg/dL," katanya, Kamis (20/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan pasien anak terbaru yang dirawat itu mengalami gejala ginjal akut dengan kondisi tubuh panas, muntah-muntah dan urine sulit. Sementara, untuk dua kasus yang mengalami gagal ginjal akut yang juga sempat dirawat pihak RSUD Jambi kini telah meninggal dunia.
Dengan ditemukannya kasus gagal ginjal akut misterius terhadap tiga orang anak di Kota Jambi, pihak RSUD Raden Mataher Jambi memutuskan untuk menghentikan pemberian obat berbentuk sirup terhadap anak-anak.
Sebagai gantinya anak-anak yang menjalani perawatan di RSUD Jambi diberikan obat berbentuk tablet. "Setelah adanya surat edaran itu kita sudah menghentikan peredaran kasus penjualan obat sirup ini," ujar dr. Anton.
Larangan pemberian obat sirup ini setelah adanya edaran dari Kementerian Kesehatan yang telah diterima oleh pihak RSUD Raden Mataher Jambi.
"Kalau untuk di RSUD Jambi ini sudah tidak kita gunakan lagi pemberian obat sirup pada anak jika alami demam ataupun lainnya. Namun jika harus menggunakan obat cair atau obat sirup mestinya atas anjuran dokter," ujar dr. Anton.
Adapun dua anak penderita gagal ginjal akut di Jambi yang meninggal dunia berusia delapan tahun. Salah satu penderita yang dirawat intenstif di RSUD Raden Mataher Jambi sempat melakukan cuci darah, tapi nyawanya tidak juga tertolong.
"Untuk pasien ini anak-anak ya, sempat dirawat dan untuk pasien kasus AKI (Acute Kidney Injury) unknown ini yang sudah kita lakukan perawatan dua orang. Satu kasus itu sudah sempat dicuci darah sebanyak lima kali dan pasien nya itu meninggal," tutupnya.
(astj/astj)