Pilu Kartina, Anaknya Didiagnosa Gagal Ginjal Akut Sampai 7 Kali Cuci Darah

Aceh

Pilu Kartina, Anaknya Didiagnosa Gagal Ginjal Akut Sampai 7 Kali Cuci Darah

Agus Setyadi - detikSumut
Kamis, 20 Okt 2022 19:00 WIB
Balita di Aceh sudah tujuh kali cuci darah dan masih dirawat karena gagal ginjal akut.
Balita di Aceh sudah tujuh kali cuci darah dan masih dirawat karena gagal ginjal akut. (Foto: Agus Setyadi/detikSumut)
Banda Aceh -

Kartina tidak menyangka anak laki-lakinya berusia 4 tahun 8 bulan dinyatakan gagal ginjal akut setelah dua hari demam. Sang buah hati sudah beberapa hari tidak sadarkan diri dan harus menjalani cuci darah.

Anak Kartina dirawat di Ruang PICU Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh. Kartina dan suaminya Aidi Fitra berusaha tegar saat melihat sang buah hati terbaring di ranjang rumah sakit.

Sesekali, Kartina mengusap kepala anaknya. Mereka sudah 13 hari berada di rumah sakit. Kartina berharap anaknya segera pulih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Si adek sudah tujuh kali cuci darah selama 13 hari di sini," kata Kartina saat ditemui di RSUDZA Aceh, Kamis (20/10/2022).

Kartina berkisah, anaknya awalnya mengalami demam pada awal Oktober sehingga diberikan obat parasetamol. Dia teringat saran dokter agar selalu menyediakan paracetamol sehingga bila demam harus cepat-cepat diberikan obat penurun panas agar tidak step.

ADVERTISEMENT

Setelah demam, anaknya mencret dan muntah-muntah. Nafsu makan dan minum anaknya berkurang. Kartina memanggil perawat ke rumah agar anaknya diinfus.

Kartina tersadar anaknya sudah dua hari tidak buang air kecil setelah tangan, mata, dan kakinya bengkak. Dia lalu melepas infus dan membawa anaknya ke Rumah Sakit Datu Beru, Aceh Tengah, Jumat (7/10).

Setelah dicek darah dan hasilnya keluar esok harinya, dokter menyatakan ginjal anak Kartina bermasalah. Sang anak dirujuk ke RSUDZA.

"Sampai ke sini betul ginjalnya bermasalah, nggak berfungsi. Harus cuci darah," jelas Kartina sambil terisak.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.

Hari keempat dirawat, sang anak mulai buang air kecil dalam jumlah sedikit. Namun hari selanjutnya kondisinya drop dan tidak sadarkan diri.

Kartina mengaku belum mengetahui penyebab anaknya gagal ginjal. Padahal di keluarga tidak ada riwayat yang menderita penyakit serupa.

"Ini kami terkejut, sakit nggak pernah. Tiba-tiba demam, nggak pipis katanya ginjal. Dari keluarga nggak ada riwayat," kata perempuan asal Aceh Tengah ini.

Dia berharap, pemerintah segera menemukan obat untuk mengobati gagal ginjal yang diderita anaknya. Saat ini, Satu-satunya cara penyembuhan hanya dengan cuci darah.

"Kita mau ada obatnya biar anak kami sembuh, yang kena yang lain juga bisa sembuh," harapnya.

Halaman 2 dari 2
(agse/dpw)


Hide Ads