Antisipasi Lonjakan Gagal Ginjal Akut, RSUP M Djamil Tambah Tempat Tidur PICU

Sumatera Barat

Antisipasi Lonjakan Gagal Ginjal Akut, RSUP M Djamil Tambah Tempat Tidur PICU

Jeka Kampai - detikSumut
Kamis, 20 Okt 2022 15:38 WIB
Koordinator Bidang Pelayanan Medik RSUP M Djamil Padang, dr Bestari Jaka Budiman.
Koordinator Bidang Pelayanan Medik RSUP M Djamil Padang, dr Bestari Jaka Budiman. (Foto: Jeka Kampai/detikSumut)
Padang -

RSUP dr Muhammad Djamil Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menambah jumlah tempat tidur di ruang rawat khusus anak, guna menampung dan mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien. Hingga 20 Oktober 2022, Dinas Kesehatan Sumbar melaporkan ada 22 kasus anak yang mengalami gagal ginjal akut dan 12 di antaranya meninggal dunia.

Koordinator bidang pelayanan medik RSUP M Djamil Padang, dr Bestari Jaka Budiman mengatakan, pihaknya menambah 7 tempat tidur, dari sebelumnya 13 menjadi 20 tempat tidur.

"Tidak ada penambahan ruangan. Tapi penambahan tempat tidur di (ruangan) PICU iya. Kita antisipasi dengan penambahan tempat tidur di ruang PICU. Tujuh. Kalau sebelumnya 13, sekarang jadi 20," jelas Bestari kepada detikSumut, Kamis (20/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PICU atau Pediatric Intensive Care Unit adalah ruang perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari) dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.

Bestari merinci,,saat ini ada empat pasien yang dirawat dengan dugaan gagal ginjal akut tersebut. Secara keseluruhan, ada 22 kasus gagal ginjal yang ditangani RSUP M Djamil, 12 diantaranya meninggal duania, tiga sudah sembuh.

ADVERTISEMENT

"Secara keseluruhan kasus gagal ginjal di Sumbar itu 22. Yang masuk ke M Djamil 20, yang meninggal dunia 10 orang. Lalu ada dua pasien diluar M Djamil, belum sempat dibawa ke Padang, namun sudah dicatat sebagai pasien. Keduanya meninggal dunia juga. Jadi total yang meninggal 12 orang. Yang sedang dirawat ada 4, dan yang sudah tidak dirawat lagi ada enam orang. Dari enam orang itu, tiga benar-benar sudah sembuh," paparnya.

Ia menyebut, pihaknya sudah mendeteksi adanya kasus gagal ginjal di Sumbar pada akhir Juli lalu. Saat itu, ada dua kasus yang terindikasi dengan gejala gagal ginjal.

"Bulan Agustus, kita menerima 10 orang. Alhamdulillah pada Agustus itu ada pasien sembuh dua orang, tapi September kita dapat empat kasus lagi. Dan Oktober sampai tadi malam ada empat kasus lagi," jelas dia.

Kementerian kesehatan per 18 Oktober 2022 melaporkan terdapat 206 kasus gagal ginjal akibat progresif atipikal atau gagal ginjal misterius yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, setidaknya terdapat 99 kasus kematian yang dilaporkan.

Sumatera Barat menjadi salah satu provisi dengan kasus tertinggi dibawah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.




(dpw/dpw)


Hide Ads