Gubernur Riau Minta Pemerintah Pusat Perhatikan Infrastruktur di Daerahnya

Riau

Gubernur Riau Minta Pemerintah Pusat Perhatikan Infrastruktur di Daerahnya

Dea Duta Aulia - detikSumut
Sabtu, 08 Okt 2022 21:47 WIB
Pemprov Riau
Foto: dok. Pemprov Riau
Jakarta -

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengungkapkan masih banyak infrastruktur di Provinsi Riau yang belum sempurna dan perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat. Hal itu diungkapkan saat bertemu bersama tim dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Riau, hari ini.

"Makanya banyak para bupati/wali kota banyak yang hadir supaya nanti kehadiran Bapak ini bisa mempengaruhi percepatan pembangunan daerah," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/10/2022).

Permintaan tersebut diungkapkan mengingat Riau merupakan provinsi yang turut menyumbang devisa negara dari berbagai sektor seperti ekspor, investasi, dan lainnya. Sementara pembangunan infrastruktur di daerah tersebut masih kurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara angka indikator makro pembangunan Provinsi Riau memberikan kontribusi terhadap nasional. Hal itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi Riau triwulan pertama 2022 sebesar 4,88 persen atau berkontribusi 5,2 persen terhadap perekonomian nasional.

Riau juga merupakan provinsi dengan nilai PDRB terbesar kelima di Indonesia. Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi yang paling tinggi sebesar 26,19 persen terhadap PDRB, meskipun masih didominasi barang setengah jadi. Sektor pertambangan dan penggalian kontribusinya sebesar 24,40 persen.

ADVERTISEMENT

"Sektor terbesar yang ketiga adalah pertanian kehutanan perikanan sebesar 24,34 persen, sebagai penyedia bahan baku terhadap industri pengolahan," jelasnya.

Syamsuar menuturkan angka kemiskinan di wilayah tersebut pun tergolong baik. Tercatat pada tahun 2022 sebesar 1,40 persen lebih baik dari capaian nasional 2,04 persen dengan jumlah penduduk miskin ekstrem sebesar 100 ribu jiwa.

Untuk lini kesehatan, khususnya stunting juga mengalami penurunan. Pihaknya mencatat angka stunting di Riau tembus 27,4 persen di 2018 dan mengalami penurunan menjadi 22,3 persen di 2022.

"Dilihat dari sektor perdagangan, perkembangan ekspor Riau pada tahun 2021 tumbuh sebesar 42,68 persen yang ditopang dari naiknya ekspor minyak mentah dan ekspor industri pengolahan hasil minyak," jelasnya.

Selanjutnya investasi Provinsi Riau tahun 2022 yang ditargetkan Rp 60,46 triliun dengan realisasi sampai triwulan ketiga sebesar Rp 59,1 triliun atau sudah mencapai 99,09 persen dari yang ditargetkan yang ditetapkan.

"Untuk dimaklumi Riau ini walaupun kawasan industrinya semuanya belum terbangun sesuai dengan harapan, tapi khusus investasi mulai tahun 2019 kita ranking 6 nasional, 2021 rangking 5 nasional," ungkapnya.

Ia menilai besarnya kontribusi Riau terhadap nasional harus diimbangin dengan pembangunan infrastruktur yang memadai di daerah tersebut.

"Ini menurut kami kurang adil, dari segi perhatian kami juga besar kepada negara. Kita penyumbang pendapatan negara, investasi besar, penyumbang dalam rangka ekspor juga melonjak," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Utama Bappenas RI Taufik Hanafi mengatakan pihaknya tengah mempelajari isu-isu strategis di Riau. Serta pertemuan antara Pemprov dan Bappenas mampu melihat langsung ke lapangan guna mengetahui kondisi riil di Provinsi Riau.

"Pertemuan ini bukan yang terakhir, tapi akan ditindaklanjuti dengan pertemuan teknis yang akan melibatkan pihak-pihak terkait," tutup Taufik.




(prf/ega)


Hide Ads