Partai Gerindra mengadukan adanya pemasangan poster ketua umum partai Prabowo Subianto bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Polda Aceh. Gerindra menduga poster itu sebagai upaya penjegalan Prabowo di Pilpres 2024.
Sekretaris Partai Gerindra Aceh Safaruddin mengatakan, poster tersebut terpasang di daerah basis politik Prabowo lebih dominan pada Pilpres 2019 lalu. Provinsi yang dipasang poster di antaranya Aceh, Sumatera Barat, Madura, Jawa Timur dan lainnya.
Safaruddin mengaku pihaknya memaklumi bila poster itu terpasang di seluruh Indonesia. Namun ini hanya di daerah tertentu saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inikan terkesan ada upaya penjegalan namanya atau upaya untuk mencoba menggiring propaganda terhadap pemilu 2024," kata Safaruddin kepada wartawan di Mapolda Aceh, Rabu (20/9/2022).
Menurutnya, keberadaan poster-poster tersebut sangat meresahkan sehingga diadukan ke Polda Aceh. Dia meminta kader Gerindra di Aceh serta polisi dan Satpol PP untuk menertibkan bila melihat poster seperti itu.
Safaruddin mengaku belum mengetahui pemasang serta motif pemasangan poster tersebut. Dia menduga ada aktor intelektual dibalik keberadaan poster-poster itu.
"Kami mensinyalir ini ada muatan politis dan ini sangat merugikan bagi Partai Gerindra untuk Pemilu 2024 akan datang," jelas Wakil Ketua DPR Aceh ini.
"Dugaan sementara dengan situasi masif seperti ini sudah dicabut lalu keesokan harinya dipasang lagi lalu ada tersebar banyak. Kalau kita anggap ada cost politik, costnya cukup besar, berarti ada aktor inlektual yang kita duga sedang menyusup," lanjutnya.
Safaruddin mengakui foto dan kutipan yang dipakai pada poster tersebut tidak salah. Namun pihaknya ingin mengetahui motif serta pelaku pemasangan poster-poster tersebut.
Pemasangan poster Jokowi dan Prabowo disebut telah dua kali terjadi di Aceh. Pertama beberapa bulan lalu namun pihaknya masih memakluminya.
"Yang pertama kita masih menganggap itu positif, namun yang kedua kalinya ini agendanya apa. Pasti ada cukong atau aktor intelektual di belakangnya, yang menganggu demokrasi yang sekarang ini kita bangun supaya bisa lebih baik menghasilkan pemimpin baik pada 2024," sebut Safaruddin.
Untuk diketahui, poster yang diadukan memuat foto Jokowi dan Prabowo dengan pose masing-masing telapak tangan menyatu serta kepala sedikit menunduk. Di atas foto itu terdapat tulis 'pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat'.
Di bawahnya terdapat foto Prabowo dengan pose sedang hormat. Di sampingnya tertera tulisan 'saya mengakui kepemimpinan dan kenegarawan Pak Jokowi (12/8/2022) -Prabowo Subianto-".
(agse/afb)