Duduk Perkara Perselisihan Jenderal Dudung dan Effendi Simbolon

Round Up

Duduk Perkara Perselisihan Jenderal Dudung dan Effendi Simbolon

Tim detikSumut - detikSumut
Kamis, 15 Sep 2022 10:38 WIB
Effendi Simbolon (tengah) diapit Jenderal Andika Perkasa (kanan) dan Jenderal Dudung Abdurachman (kiri).
Effendi Simbolon (tengah) diapit Jenderal Andika Perkasa (kanan) dan Jenderal Dudung Abdurachman (kiri). (Dok. Istimewa)
Medan -

Hubungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon sedang panas. Awal mula perselisihan keduanya dimulai ketika Effendi Simbolon menyebut KSAD tak harmonis dengan atasannya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Saat rapat kerja Komisi I, Effendi Simbolon meminta penjelasan terkait isu hubungan Panglima TNI Andika dengan KSAD Dudung yang disebut tidak harmonis. Effendi kemudian menyoroti isu anak Dudung yang gagal mengikuti seleksi Akmil.

"Ingin penjelasan dari Jenderal Andika dan penjelasan dari Jenderal Dudung ada apa terjadi disharmoni begini? Ketidakpatuhan, sampai urusan anak KSAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kalau anak KSAD kenapa? Emang harus masuk? Emang kalau anak presiden harus masuk?" kata Effendi saat rapat Komisi I DPR RI dilansir detikNews Senin (5/9) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Effendi menyebut seluruh pihak harus mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk berkaitan dengan seleksi Akmil. "Kita harus tegas Pak. Saya lebih tua dari bapak-bapak semua, saya berhak bicara di sini. Jangan seperti ini kalau ketentuan mengatakan tidak, ya tidak," ujarnya.

Dia menilai hubungan KSAD dan Panglima tidak harmonis sejak dilantik. "Iya dari sejak mereka bersama. Mereka kan dilantiknya bersamaan. Ya sejak itu ya banyak sekali catatan-catatan kita," kata Effendi.

ADVERTISEMENT

Effendi menuturkan Komisi I DPR sedang mencari waktu untuk menggelar rapat dengan Andika, Dudung, dan Menhan Prabowo Subianto. Ia berharap rapat bisa digelar dalam waktu dekat. "Kita harus lebih dahulukan kepentingan TNI-nya dong. Makanya kita minta Pak Dudung, Pak Andika, Pak Menhan hadir," ujarnya.

"Ini sedang dicari waktunya, dalam waktu dekat," imbuh Effendi.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjawab isu yang menyebut dirinya memiliki hubungan tak harmonis dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Jenderal Andika menyebut dirinya bekerja sesuai dengan aturan.

"Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya, dan sesuai peraturan perundangan. Manakala itu diterima berbeda A, B, C, yaitu terserah bagaimana yang menyikapi. Tapi, tetap melakukan tugas pokok fungsi saya sesuai dengan peraturan perundangan," kata Jenderal Andika usai rapat Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Jenderal Andika mengaku dari sisinya tak ada permasalahan dengan Jenderal Dudung. Andika menegaskan kerjanya sebagai Panglima TNI sesuai dengan tugas dan aturan main.

"Ya dari saya tidak ada (yang tidak sependapat), karena semua yang berlaku sesuai peraturan perundangan tetap berlaku selama ini. Jadi nggak ada yang kemudian berjalan berbeda," ujarnya.

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menjawab isu punya hubungan yang tak harmonis dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang mencuat saat rapat DPR. Dudung menyebut hubungannya dengan Andika baik-baik saja.

"Saya dengan Panglima TNI sampai sekarang masih baik-baik saja. Tidak ada perbedaan apa pun," kata Dudung di Mabes AD, Rabu (7/9/2022).

Dudung juga menjawab asumsi yang menyebut dimana ada Panglima TNI, tidak ada KSAD. Dudung menyebut hal tersebut yang harus diwaspadai, karena menjadi ancaman internal.

"Itu kan orang-orang yang harus kita waspadai, ancaman-ancaman internal yang suka mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa model-model begitu itu," ujarnya.

Dudung menegaskan semua anggota TNI saat ini masih solid. Bahkan, dia menyebutkan, sejak isu keretakan muncul, dia sudah berkomunikasi dengan Andika melalui SMS. Namun, kata Dudung, hingga kini dia dan Andika belum bertemu secara langsung.

"Beliau ada kesibukan kan mau ke luar negeri, saya belum sempat. Tapi saya sudah SMS-an nggak ada masalah, nggak ada yang dipermasalahkan," pungkasnya.

Effendi Simbolon Sebut TNI Gerombolan. Baca Halaman Selanjutnya....

Pernyataan itu disampaikan Effendi saat rapat kerja Komisi I DPR bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa 5 September 2022. Ternyata ucapan itu dianggap menyakitkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

Selain itu di rapat Effendi juga menyinggung KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang dianggapnya tidak harmonis. Saat rapat itu Jenderal Dudung memang tidak hadir.

Effendi mulanya meminta rapat Komisi I DPR saat itu digelar terbuka, termasuk soal isu-isu aktual. Ia menyebut isu-isu terkait TNI yang diterimanya harus diluruskan. Effendi kemudian menyebut TNI seperti gerombolan.

"Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," kata dia.

Pernyataan Effendi itu menimbulkan polemik. Di mana sejumlah prajurit TNI secara terbuka menyampaikan protesnya. Bahkan mereka meminta Effendi Simbolon minta maaf.

Setelah ramai, akhirnya Effendi Simbolon bersedia menyampaikan permohonan maaf. Kemudian eks Cagub Sumut itu sempat menemui Panglima TNI Andika Perkasa untuk memberikan penjelasan.

Effendi juga mengaku sudah menghubungi Dudung untuk meminta kesediaan bertemu. Namun Dudung belum merespons permintaan itu.

Respons KSAD Jenderal Dudung, Sebut TNI Punya Harga Diri

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman merespons permintaan maaf Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon setelah menyebut TNi seperti gerombolan. Dudung menegaskan, bagaimana pun TNI memiliki harga diri yang harus dipertahankan.

"Saya dengar hari ini Pak Effendi Simbolon akan press confenrence dan meminta maaf. Ya artinya menurut saya memang beliau punya hak konstitusional sebagai anggota dewan. Tetapi kami TNI, khususnya TNI AD punya kehormatan dan harga diri," kata Dudung saat acara Launching Ketahanan Pangan di Bengkalis, Riau, Rabu (14/9/2022).

Dudung menegaskan, kehormatan dan harga diri itulah yang tak boleh diganggu oleh siapa pun. Sebab TNI AD memiliki tugas utama membantu rakyat di seluruh wilayah operasi, sehingga kasihan prajurit bila masalah tersebut terus-terusan dikembangkan.

"Ini yang tidak boleh diganggu, kami TNI AD melaksanakan tugas-tugas baik di daerah operasi maupun tugas-tugas lainnya untuk membantu rakyat ini luar biasa. Kasihan prajurit-prajurit kita," kata Dudung.

Dudung yakin apa yang disampaikan Effendi Simbolon terkait TNI gerombolan tidak mewakili sebagai anggota dewan. Apalagi mewakili partai PDI Perjuangan.

"Saya yakin bahwa yang disampaikan Pak Effendi Simbolon tidak mewakili anggota dewan. Apalagi mewakili partainya, setahu saya PDI Perjuangan itu betul-betul sangat dekat dengan TNI AD, selalu perhatian kepada wong cilik," katanya.

"Tidak mungkin mewakili partai maupun mewakili anggota dewan. Anggota Komisi I semuanya baik, semua baik, setahu saya baik. Karena selama ini kami mengikuti RDP itu hal-hal baik yang disampaikan," tandasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads