Jenderal Dudung Ungkap Hubungannya dengan Panglima TNI

Riau

Jenderal Dudung Ungkap Hubungannya dengan Panglima TNI

Raja Adil Siregar - detikSumut
Rabu, 14 Sep 2022 15:58 WIB
Pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman
KSAD Jenderal Dudung dan Panglima TNI Jenderal Andika (Agus Suparto/Biro Setpres)
Bengkalis -

Selain menyebut TNI gerombolan, Effendi Simbolon juga melemparkan isu tentang hubungan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan Panglima TNI Jenderal Andika. Hubungan Dudung dan Andika disebut tidak harmonis.

"Kalau saya dengan Pak Andika ada perselisihan sedikit," ujarnya di Bengkalis, Rabu (14/9/2022).

Perbedaan pandangan dan pendapat antara Panglima TNI dengan dirinya dianggap Dudung adalah hal yang biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu biasa, perbedaan itu biasa. Pejabat lama dengan pejabat baru itu biasa," jelasnya.

"Siapa pun, di sini ada bupati, wakil bupati berbeda itu biasa," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Meski ada perbedaan pandangan, Jenderal Dudung menegaskan bahwa TNI tetap solid. Itu dibuktikannya dengan datang ke Bengkalis.

Menurut Dudung kedatangannya ke Bengkalis atas perintah Panglima TNI.

"Kita masih solid, kita masih melaksanakan perintah-perintah. Ini salah satunya terkait ketahanan pangan, inikah perintah. Salah satunya perintah dari Panglima TNI," tuturnya.

"Maka jangan sok taulah, yang nggak ngerti apa-apa seakan-akan paling bener sendiri, paling mulia sendiri," sindirnya.

Diberitakan sebelumnya, Pernyataan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon soal TNI 'gerombolan' memicu protes prajurit TNI. Hal ini disampaikan ketika Komisi I DPR dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menggelar rapat pada 5 September 2022.

Rapat tersebut tidak dihadiri KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan memunculkan isu disharmoni di tubuh TNI, yang, salah satunya, disampaikan Effendi Simbolon. Effendi mulanya meminta rapat Komisi I DPR saat itu digelar terbuka, termasuk soal isu-isu aktual.

Effendi menyebut isu-isu terkait TNI yang diterimanya harus diluruskan. Effendi kemudian menyebut TNI seperti gerombolan.

"Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan," kata dia.




(ras/astj)


Hide Ads