Harga BBM Naik, Koordinator BEM Nusantara Ajak Semua Pihak Realistis

Harga BBM Naik, Koordinator BEM Nusantara Ajak Semua Pihak Realistis

Yudistira Imandiar - detikSumut
Rabu, 14 Sep 2022 10:48 WIB
Koordinator Pusat BEM Nusantara Ahmad Supardi
Foto: Istimewa
Jakarta -

Penyesuaian harga BBM dilakukan Pemerintah Indonesia. Menurut pemerintah, kebijakan itu diambil lantaran tekanan ekonomi akibat situasi global serta kenaikan harga energi karena disrupsi rantai pasok akibat pandemi dan perang di Eropa.

Menurut Koordinator Pusat BEM Nusantara Ahmad Supardi kenaikan harga BBM merupakan keputusan pahit yang harus diterima masyarakat. Tapi, dia menekankan kebijakan ini mesti diambil pemerintah.

Hal itu disampaikan Ahmad usai Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Membongkar di Balik Kenaikan Harga BBM' di Medan, Sumatera Utara, Selasa (13/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Penyesuaian harga BBM) Ini adalah pukulan keras terhadap masyarakat sebenarnya, namun kita juga harus mengetahui bahwa ini adalah kebijakan yang perlu diambil, walau pun ini kebijakan yang pahit bagi pemerintah," kata Ahmad dalam keterangan tertulis, Rabu (14/6/2022).

Ahmad mengulas sebagai kompensasi dari kenaikan harga BBM, pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat tak mampu. Bantuan sosial itu diantaranya bantuan langsung tunai (BLT), Bantuan subsidi upah (BSU) dan bantuan angkutan umum.

ADVERTISEMENT

Ahmad menuturkan bansos ini perlu dikawal oleh semua pihak agar tepat sasaran dan tidak terjadi penyalahgunaan.

"Pemerintah memberikan solusi dengan bantuan langsung tunai kepada masyarakat. Ini yang menjadi kami untuk bersama-sama mengawasi pemberian subsidi, pemberian BLT agar tepat sasaran," sebut Ahmad.

Ahmad menjelaskan diskusi tersebut bertujuan untuk memberikan win-win solution dari penyesuaian harga BBM. Menurutnya penilaian sebuah kebijakan dengan menggunakan berbagai sudut pandang perlu dilakukan agar bisa memberikan solusi atas masalah yang terjadi, termasuk soal penyesuaian harga BBM. Ia mengajak semua kalangan khususnya mahasiswa agar selalu kritis, namun solutif dan juga realistis dalam menanggapi isu-isu nasional.

Mengutip pernyataan pengamat ekonomi Faisal Basri, Ahmad menuturkan harga minyak dunia yang melambung tinggi membuat subsidi BBM dalam negeri bertambah, sehingga membuat APBN membengkak. BBM subsidi khususnya pertalite juga banyak dinikmati rata-rata oleh orang yang dikategorikan mampu.

"Subsidi yang diberikan pemerintah hari ini sudah cukup banyak, artinya lebih baik dialokasikan kepada pendidikan atau pun kesehatan," ujar Ahmad.




(ega/ega)


Hide Ads