Tim SAR Sempat Sulit Evakuasi 4 Penambang Emas Ilegal Tewas di Bengkulu

Bengkulu

Tim SAR Sempat Sulit Evakuasi 4 Penambang Emas Ilegal Tewas di Bengkulu

Hery Supandi - detikSumut
Kamis, 08 Sep 2022 15:03 WIB
Proses evakuasi para penambang emas yang tewas dalam lubang tambang di Lebong, Bengkulu.
Proses evakuasi penambang tewas di Lebong, Bengkulu. (Foto: Istimewa)
Lebong -

Tim SAR sempat kesulitan mengevakuasi empat penambang emas ilegal yang ditemukan tewas di dalam lubang tambang sedalam 40 meter di Kabupaten Lebong, Bengkulu. Selain medan yang sulit, petugas juga kewalahan karena oksigen di dalam lubang tambang itu sangat tipis.

"Saat di lapangan dan akan lakukan evakuasi ternyata terkendala oksigen yang kurang di dalam lubang," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lebong, Hendra Surya, Kamis (8/9/2022).

Sebelum sampai ke lokasi, regu penyelamat juga harus berjalan kaki selama 1,5 jam. Lokasinya yang terjal sempat menyulitkan tim di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lokasi memang sangat ekstrem, lokasi tambang memerlukan perjalanan satu setengah jam ke dalam hutan, kondisi kesulitan kita karena kita mau ke dalam lubang tidak ada oksigen," jelas Hendra.

Sampai ke kedalaman lubang 30 meter hingga 40 meter, oksigen nyaris tak ada. Regu penyelamat terpaksa meminjam oksigen dari puskesmas terdekat.

ADVERTISEMENT

"Akhirnya kita bisa melakukan evakuasi secara estafet, karena lubangnya sempit jadi korban dikeluarkan satu satu," jelas Hendra.

Hendra mengungkapkan, membutuhkan waktu satu jam lebih untuk mengeluarkan keempat korban dari dalam lubang tambang dengan kedalaman 40 meter. Proses evakuasi yang dilakukan sejak Kamis subuh itu, akhirnya rampung pada pukul 11.00 WIB tadi.

Empat penambang emas ilegal di Kabupaten Lebong, Bengkulu ditemukan tewas di dalam lubang tambang sedalam 40 meter. Empat penambang itu diduga tewas karena kehabisan oksigen.

"Empat penambang hilang selama lima hari dan diketahui meninggal dunia di dalam lubang galian tambang sedalam 40 meter," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah, Kamis (8/9/2022).

Dia mengatakan, para korban ditemukan di dalam lubang tamban di Tik Asrak, Desa Ketenong Satu, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong. Kondisi para korban saat ditemukan sudah mulai membusuk.

Adapun empat korban yang ditemukan itu yakni Aryanto (30), Iwan Faisal (32), Riski Manaki (27) dan Madon (25).

"Keempat korban ini memang pekerja tambang emas tradisional yang biasa menggali emas di Desa Ketenong Satu," jelas Khristian.

Diketahui sebelumnya, keempat korban pergi menuju lubang tambang pada Sabtu (3/9/2022) lalu dengan membawa perlengkapan tambang. Namun para korban tak kunjung pulang sehingga pihak keluarga dan warga mencari mereka.

Mereka baru ditemukan setelah lima hari proses pencarian. Mereka ditemukan meninggal dunia diduga kehabisan oksigen di dalam lubang tambang.

Saat ini tim rescue sedang melakukan evakuasi keempat jenazah. Rencananya jenazah akan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi selanjutnya akan diserahkan pada pihak keluarga.




(dpw/dpw)


Hide Ads