Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Provinsi Bengkulu dalam tiga hari terakhir menyebabkan enam jembatan di sana rusak parah. Tiga warga dilaporkan terluka saat melintasi jembatan yang ambruk tersebut.
Data yang dihimpun detikSumut, enam jembatan yang rusak itu masing-masing di Kabupaten Rejang Lebong dua jembatan, Bengkulu Tengah dua jembatan, Bengkulu Utara satu dan Kabupaten Seluma satu jembatan rusak.
"Karena debit air yang tinggi, dua jembatan terputus dan tidak bisa dilalui lagi. Namum nahas tiga warga menjadi korban saat melintas, satu warga terpaksa dirujuk ke rumah sakit karena mengalami patah rahang," kata Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, Shalahudin kepada detikSumut, Kamis (1/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, jembatan yang rusak itu ada Desa Kayu Manis dan Desa Talang Benih. Dua jembatan itu rusak disapu arus sungai yang meluap. Saat ini, jembatan itu sama sekali tak bisa digunakan warga untuk menyeberang.
Jembatan rusak juga terjadi di Bengkulu Tengah di Desa Penanding dan Desa Taba Pasmah. Begitu juga satu jembatan di Bengkulu Utara di Desa Air Sebayur, Kecamatan Pinang Raya.
Camat Pinang Raya, M Irfan mengungkapkan, jembatan rusak di wilayahnya merupakan jembatan gantung. Jembatan ini biasanya dijadikan akses masyarakat untuk ke perkebunan.
"Satu jembatan masyarakat menuju perkebunan dan menghubungkan beberapa desa lainnya terputus. Jembatan belum bisa difungsikan," katanya.
Satu jembatan lain yang rusak ada di Kabupaten Seluma, tepatnya di Desa Rawa Indah. Jembatan ambrol karena tanah di tiang penyangga jembatan ambles disapu arus sungai yang sangat deras.
Hujan deras yang melanda Provinsi Bengkulu pada hari Minggu dan Senin lalu menyebabkan sebagian besar wilayah Bengkulu direndam banjir. Banjir meluas hingga ke enam kabupaten di sana.
Sedikitnya 5.078 KK terdampak dan ratusan warga masih bertahan di posko-posko pengungsian yang dibangun BPBD.
(dpw/dpw)