Warga korban banjir di Kota Bengkulu mengeluh karena kesulitan mendapat air bersih. Mereka juga mengeluh karena kekurangan bahan makanan.
"Warga sangat membutuhkan air bersih dan makanan karena warga yang terdampak banjir sudah tidak bisa lagi beraktivitas di rumah," kata Lurah Sukamerindu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, Rendra Prajadinata, Rabu (31/8/2022).
Dia menyebut, di kelurahan itu setidaknya ada 166 KK yang terdampak banjir yang merendam rumah warga di sana sejak kemarin. Sebanyak 300 orang tercatat masih tinggal di pengungsian karena rumah mereka terendam banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada empat RT yang terdampak dan ada sekitar 300 jiwa yang tinggal di tenda darurat sejak banjir merendam rumah meraka," kata Rendra.
Rendra menjelaskan, saat ini yang paling dibutuhkan warga adalah air bersih dan makanan, karena sumur warga telah terendam banjir.
Ketua RT setempat, Oni mengatakan, akses air bersih warga memang sulit. Warga terpaksa mencari air ke tetangga yang tak terkena banjir atau membeli.
"Sejak rumah kena banjir, kalau mau air bersih terpaksa meminta kepada rumah warga yang tidak terdampak, sedangkan untuk makan terpaksa membeli yang sudah jadi," papar Oni.
Dia bahkan mengatakan, saat ini warga di sana juga membutuhkan bahan makanan. Sebab, jatah yang diberi dinas sosial melalui posko yang ada hanya dua bungkus nasi untuk satu KK.
"Bantuan belum ada, apalagi air bersih, sedangkan makanan siap saji hanya mendapat jatah dua bungkus nasi satu kepala keluarga padahal kita lebih dari dua di rumah," ungkap Oni.
Warga di sana juga mengeluh karena bantuan makanan dari pemerintah tidak merata. Ada yang dapat, ada juga yang tak dapat.
"Kalau dari pemerintah belum ada bantuan. Cuma nasi bungkus, itu pun tidak dapat semunya," kata salah satu warga, Fatmawati.
Selain di Kota Bengkulu, empat daerah lainnya di Provinsi Bengkulu juga dilanda banjir. Empat daerah itu yakni Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Seluma dan Kaur.
(dpw/dpw)