5 Upacara Tradisional Masyarakat Karo, Ada untuk Mengusir Roh Jahat

5 Upacara Tradisional Masyarakat Karo, Ada untuk Mengusir Roh Jahat

Datuk Haris Molana - detikSumut
Minggu, 28 Agu 2022 11:55 WIB
Tugu Perjuangan di Berastagi, Karo
Tugu Perjuangan di Berastagi, Karo (Istimewa)
Medan -

Setiap daerah di Sumatera Utara (Sumut) memiliki beragam budaya dan adat istiadat. Hal ini pun terdapat di Kabupaten Karo.

Di daerah ini, ada beberapa upacara tradisional yang perlu diketahui. Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu dan terus dilakukan dari masa ke masa.

Bagi detikers yang belum mengetahui apa saja upacara adat di Suku Karo. Dikutip dari situs karokab.go.id, berikut lima upacara tradisional Suku Karo:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Erpangir Kulau

Erpangir kulau adalah upacara mandi untuk mengusir roh jahat atau menyucikan diri dari pengaruh roh jahat, memberi sesajian kepada yang kuasa supaya diberikan rejeki.

ADVERTISEMENT

Upacara ini masih dapat ditemukan dibeberapa tempat. Sering juga dilakukan dalam upacara perkawinan, membuat nama anak dan menolak penyakit yang dibuat oleh roh-roh jahat.

2. Upacara Perumah Begu

Upacara perumah begu masih tetap ada diantara penganut animisme. Dalam upacara perumah begu ini seorang dukun dapat berkomunikasi dengan roh-roh para leluhur dengan mengijinkan roh-roh itu masuk ke dalam tubuhnya. Dengan cara ini kita dapat mengetahui tentang hal-hal yang akan datang dan masa lalu para leluhur dapat disingkap.

3. Mengket Rumah dan Cawir Metua

Mengket rumah adalah upacara memasuki rumah baru dan cawir metua adalah upacara untuk orang yang meninggal pada usia tua (seluruh anak sudah menikah)

4. Erdemu Bayu

Upacara lain yang dapat dilihat di Karo adalah erdemu bayu yaitu pesta perkawinan, suatu pesta upacara yang melibatkan banyak orang, baik dari pihak pengantin pria, pihak pengantin wanita, kalimbubu, anak beru dan sembuyak. Di dalam perkawinan karo pihak wanita masuk ke dalam pihak pria dan pihak pria harus membayar tukur (mas kawin) kepada kalimbubu.

5. Ngampeken Tulan-tulan

Ngampeken tulan-tulan adalah upacara untuk mengambil tulang tengkorak dan kerangka para leluhur untuk ditempatkan pada kuburan rumah atau kuburan yang lebih baik. Ini adalah cara untuk menaikkan status para leluhur (yang diangkat tulang bangkainya).




(dhm/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads