Di Kongres Umat Islam, Din Syamsuddin Bicara Menata Ulang Indonesia

Di Kongres Umat Islam, Din Syamsuddin Bicara Menata Ulang Indonesia

Nizar Aldi - detikSumut
Sabtu, 27 Agu 2022 07:30 WIB
Para tokoh-tokoh umat Islam yang hadir memainkan Gordang Sambilan di acara pembukaan Kongres Umat Islam di Medan (Istimewa)
Foto: Para tokoh-tokoh umat Islam yang hadir memainkan Gordang Sambilan di acara pembukaan Kongres Umat Islam di Medan (Istimewa)
Medan -

Kongres Umat Islam ke-II dilaksanakan di Kota Medan. Kongres tersebut mengusung tema 'Mengokohkan Ukhuwah Islamiah dan Menata Ulang Indonesia'.

Din Syamsuddin mengatakan dengan diangkat tema tersebut dalam kongres ini berarti ada pondasi kemerdekaan yang sudah mulai runtuh. Hingga semen perekat kebangsaan yang mulai luntur.

"(Tema) Ini menyebutkan menata ulang Indonesia, berarti bata-bata kemerdekaan sudah mulai runtuh, berarti bata-bata kebangsaan kita sudah banyak yang rapuh, berarti semen perekat dari bangsa ini sudah mulai luntur," kata Din Syamsuddin, Jumat (26/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehingga perlu ditata kembali, dalam penataan kembali ada beberapa opsi. Opsi dari Eggi Sudjana dan Hatta Taliwang caranya adalah lewat jalur revolusi.

"Oleh karena itu kita perlu menata kembali, ada beberapa opsi, kawan-kawan saya hadir sebagian di tempat ini, antara lain Bang Eggi Sudjana, Hatta Taliwang, mereka mengajukan jalan revolusi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hal itu dikarenakan untuk menata kembali Indonesia sudah dilakukan berbagai cara. Sehingga cara yang tersisa adalah jalan revolusi.

"Untuk menata Indonesia sudah dicoba berbagai cara tidak mempan, maka bagi mereka tersisa jalan revolusi," sambungnya.

Sebagian orang lagi berpendapat lain. Mereka masih ingin memperjuangkan penataan ulang Indonesia melalui jalur konstitusi.

"Sebagian yang lain berpendapat lain, masih menginginkan perjuangan lewat jalur konstitusi, mengubah struktur ketatanegaraan kita yang rusak," ucapnya.

Ormas-ormas Islam sendiri masih pada jati dirinya yaitu menata ulang bangsa lewat jalur kebudayaan. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Dan Ormas-ormas Islam masih pada jati dirinya (menata Indonesia) lewat jalur kebudayaan, mencerdaskan kehidupan bangsa," sebutnya.

Mantan Ketua Umum Muhammadiyah tersebut menilai semua cara dan metode tersebut saling melengkapi.

"Dalam hemat saya semuanya saling melengkapi," tutupnya.




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads