Kongres Umat Islam ke-II dilaksanakan di Asrama Haji Sumatera Utara. Kongres tersebut dihadiri tokoh-tokoh seperti Amien Rais, Din Syamsuddin hingga Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi.
Gubsu Edy Rahmayadi dalam sambutannya berpesan agar kongres tersebut menjadi wujud kebersamaan. Wujud kebersamaan umat Islam tersebut harus terlihat, jangan ada tapi seperti tiada.
"Pastikan ini kongres ini menjadi satu wujud kebersamaan umat Islam, wujuduhu ka'adamihi wujudnya benar-benar ada tapi jangan ada seperti tiada," kata Edy Rahmayadi, Jumat (26/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, jika wujud kebersamaan tersebut terlihat dan dirasakan oleh umat. Maka umat akan berbahagia di dunia dan akhirat.
"Pastikan ini Insya Allah kita akan menjadi umat yang berbahagia di dunia dan di akhirat," sambungnya.
Edy juga menyebutkan bahwa sembilan tokoh pendiri bangsa yang terlibat dalam Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dulu mempunyai cita-cita mulia yakni memakmurkan negara Indonesia. Sehingga dia berkeyakinan kongres umat Islam ini juga tidak akan keluar dari cita-cita tersebut.
"Yang seluruhnya (anggota BPUPKI) adalah guru-guru kita, tokoh-tokoh Islam kita ini dulu bercita-cita mulia untuk memakmurkan Negara Republik Indonesia demi keutuhan Negara Republik Indonesia, saya yakin (kongres ini) tidak keluar dari situ tapi harus kita tata kembali," sebutnya.
Di sisi lain, Amien Rais bercerita ketika para pemimpin di negara Indonesia merupakan tokoh-tokoh penting dari Ormas Islam, mulai dari Gusdur yang menjadi presiden merupakan PBNU hingga dirinya yang menjadi Ketua MPR merupakan Muhammadiyah. Sehingga jika mereka mau bisa saja Hamzah menjadi wakil presiden saat itu.
"Gusdur jadi presiden dari PBNU, Amien Rais jadi Ketua MPR dari DPP Muhammadiyah, Akbar Tanjung jadi Ketua DPR dari PB HMI, kalau kita mau Hamzah Haz jadi wakil presiden, tetapi apa kata dunia?," tutur Amien Rais.
"Sehingga Mbak Megawati karena suara PDI memang 20 persen sehingga menjadi wakil presiden," sambungnya.
Amien mempunyai keyakinan, kejayaan dan dominasi Ormas Islam tersebut masih bisa diwujudkan kembali. Dengan catatan umat Islam harus cukup cerdas dan ikhlas.
"Itu masih 21 tahun yang lalu, Insya Allah ini menjadi sesuatu yang gampang kalau kita cukup cerdas dan ikhlas seperti yang dibilang Pak Din tadi Insya Allah masih ada harapan," tutupnya.
(bpa/bpa)