Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki meminta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi segera membuka penerbangan internasional di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar. Penerbangan itu disebut dipakai untuk membawa jemaah umrah serta wisatawan.
"Kemarin terkait entry point sudah dirapatkan lintas Kementerian/Lembaga yang dipimpin oleh Kemenko Marves di mana hasilnya Bandara SIM adalah salah satu prioritas. Mohon kiranya Bapak Menhub bisa mendukung dengan menerbitkan surat edaran," kata Marzuki dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (24/8/2022).
Pertemuan Marzuki dan Budi digelar di Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa (23/8) kemarin. Dia menyebut, pembukaan penerbangan internasional dapat mempermudah keberangkatan jemaah umrah dari Aceh serta kunjungan wisata mancanegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berharap Bandara SIM segera dibuka sebagai entry point penerbangan internasional. Apalagi sebagaimana yang kita tahu potensi untuk umrah dari Bandara SIM ke Madinah dan Jeddah itu sangat tinggi," jelas Marzuki.
Selain itu, Marzuki juga berharap adanya penambahan rute penerbangan perintis di Aceh dari empat rute menjadi 16 rute dengan frekuensi tiga kali dalam seminggu. Selama ini frekuensi penerbangan hanya ada satu kali dalam seminggu dari empat rute pelayanan yang ada, yakni Banda Aceh-Takengon, Banda Aceh-Gayo Lues, Banda Aceh-Kutacane, dan Banda Aceh-Sinabang.
"Penambahan rute itu untuk mempermudah mobilitas masyarakat daerah kepulauan dan daerah terluar untuk menggerakkan perekonomian," sebutnya.
Mantan Pangdam Iskandar Muda ini juga meminta kepada Kemenhub adanya pengerukan alur pelayaran pelabuhan Kuala Langsa agar dapat sandar kapal 15.000 DWT. Hal itu diperlukan untuk mengoptimalisasi fungsi pelabuhan Kuala Langsa untuk menunjang aktivitas ekspor-impor.
"Kita juga berharap adanya pembangunan break water pelabuhan penyeberangan Meulaboh. Karena kapal tidak bisa bersandar saat gelombang tinggi. Fasilitas sandarnya juga cepat rusak akibat benturan, serta hambatan saat bongkar muat," ujar Marzuki.
Menhub Budi mengaku telah menggelar rapat dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Satgas COVID-19 dan kementerian lembaga lainnya terkait Bandara SIM sebagai entry point penerbangan internasional. Budi juga menyarankan Pemerintah Aceh berkolaborasi dengan bandara lain untuk keberangkatan umrah.
"Dengan demikian frekuensi penerbangan dari Bandara SIM ke Arab Saudi menjadi lebih tinggi dan menciptakan multiplier effect-nya lebih besar bagi Aceh. Salah satunya adalah dengan Bandara Kertajati, Jawa Barat yang membuka akses umrah. Nanti bagaimana berkolaborasi sehingga dari Kertajati terbang ke Banda Aceh kemudian akan mengisi jamaah asal Aceh sebelum terbang ke Mekkah dan Jeddah," jelas Budi.
Sementara terkait penambahan rute perintis, Menhub meminta pemerintah Aceh agar mendata bandara-bandara yang lebih diprioritaskan untuk ditetapkan sehingga nanti dapat dibantu subsidinya.
"Dengan harapan rute itu penumpangnya cukup, tidak hanya satu atau dua orang. Kalau nanti trafiknya sudah baik, nanti akan banyak lagi pelayanan dari maskapai," jelas Budi.
(agse/dpw)