Jokowi Minta Tak Ada Lagi Politisasi Agama di Pemilu 2024

Berita Nasional

Jokowi Minta Tak Ada Lagi Politisasi Agama di Pemilu 2024

Tim detikNews - detikSumut
Selasa, 16 Agu 2022 11:53 WIB
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Bangka Belitung di Sidang Tahunan MPR
Presiden Jokowi saat menghadiri sidang tahunan MPR (Foto: Youtube DPR)
Jakarta -

KPU tengah mempersiapkan tahapan Pemilu dan Pilpres 2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tidak ada lagi politisasi agama di ajang mencari pemimpin nasional itu.

Menurut Jokowi tahapan yang disiapkan KPU saat ini harus didukung. "Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama," ujar Jokowi dikutip dari detikNews saat berpidato di sidang tahunan MPR 2022 di gedung MPR, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022).

Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar tidak ada lagi polarisasi sosial dalam saat pemilihan berlangsung. "Jangan ada lagi polarisasi sosial," pesannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun berharap agar demokrasi di Indonesia semakin dewasa. Kemudian Jokowi mengucapkan terima kasih pada para tokoh dari berbagai kalangan yang dinilainya berkontribusi besar dalam memperkokoh persatuan.

"Demokrasi kita harus semakin dewasa. Konsolidasi nasional harus diperkuat. Terima kasih kepada ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh kebudayaan, yang berkontribusi besar memperkokoh fondasi kebangsaan, serta merawat persatuan dan kesatuan nasional," ucap dia.

ADVERTISEMENT

Jokowi kemudian berharap semua lembaga negara mendukung terjaganya demokrasi dan mendukung upaya-upaya pengokohan ideologi Pancasila.

"Saya juga mengharapkan dukungan dari semua lembaga negara untuk menjaga dan membangun demokrasi di negeri tercinta ini, untuk memperkokoh ideologi bangsa," bilangnya.

Presiden Jokowi sendiri hadir ke sidang tahunan MPR dengan mengenakan baju adat dari Bangka Belitung bernama Paksian.

Sekretaris Pribadi (Sespri) Presiden Jokowi Anggit Nugroho menjelaskan baju Paksian merupakan pilihan langsung dari Presiden Jokowi.

"Untuk tanggal 16 Presiden memilih baju adat Paksian dari Bangka Belitung," ujarnya dikutip dari detikNews, Selasa (16/8/2022).

Dijelaskannya baju adat Paksian itu diperoleh langsung dari pengrajin lokal yang ada di Bangka Belitung. "Pihak Sespri menyampaikan ukuran baju dan celana Presiden, mereka yang menjahit dan menyiapkan baju beserta aksesorisnya dalam waktu sekitar tiga hari," ungkapnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads