"Untuk dugaan penyebabnya masih dalam penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol M Ryan Citra Yudha saat dimintai konfirmasi detikSumut, Jumat (12/8/2022).
Ryan mengatakan, polisi telah memanggil sejumlah pekerja untuk dimintai keterangan pasca kejadian tersebut. Polisi terus menyelidiki kasus itu termasuk memintai keterangan saksi lain.
"Tentunya permintaan keterangan akan terus dilakukan terhadap para saksi maupun pihak-pihak terkait sehubungan kejadian tersebut," jelas Ryan.
"Penyelidikan tersebut penting dilakukan untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian atau tidak sehingga menyebabkan sebagian bangunan roboh dan menimpa siswa yang sedang melaksanakan pembelajaran di sebelah bangunan tersebut," lanjut Ryan.
Sebelumnya, atap balai pengajian di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Banda Aceh roboh menimpa siswa yang sedang belajar mengaji. Atap itu roboh setelah tertimpa beton segitiga kuda-kuda di gedung samping yang sedang dibangun.
"Tadi anak-anak lagi ngaji, tiba-tiba terdengar suara rupanya segitiga di atas itu jatuh menimpa atap," kata seorang guru MIN 2 Banda Aceh Syarifah kepada wartawan, Kamis (11/8).
Atap yang menimpa siswa merupakan atap bangunan balai pengajian atau balee beut. Bangunan berlantai dua tersebut tingginya setengah dari gedung sebelah yang sedang dibangunan.
Bangunan balai pengajian itu menempel di gedung yang sedang dibangun. Saat kejadian, sejumlah siswa kelas 3 sedang mengajar mengaji.
"Tadi lagi jam diniyah. Kita anggap kejadian ini sebagai musibah," jelas Syarifaf.
Belum diketahui penyebab robohnya segitiga tempat kuda-kuda gedung yang sedang dibangun tersebut. Akibat kejadian itu, 10 siswa terluka akibat terkena seng di atap balai pengajian.
"Korban luka-luka yang sudah dibawa ke rumah sakit sekitar 10 orang," kata dr Ika Mauliana dari PSC 119 Dinkes Aceh kepada detikSumut.
(agse/dpw)