Wagub Sumbar Bertemu Si Tampan & Si Cantik dari Sijunjung, Siapa Tuh?

Sumatera Barat

Wagub Sumbar Bertemu Si Tampan & Si Cantik dari Sijunjung, Siapa Tuh?

Jihaan Khoirunnisa - detikSumut
Kamis, 11 Agu 2022 12:21 WIB
Pemprov Sumbar
Foto: Pemprov Sumbar
Jakarta -

Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy didampingi Wakil Bupati Sijunjung Iraddatillah dan Kepala Dinas Kominfotik Sumbar Jasman bertemu 'Si Tampan' dan 'Si Cantik' di Nagari Palaluar, Kabupaten Sijunjung. Namun, tampan dan cantik di sini tak seperti yang kita kira.

Adapun 'Si Tampan' yang ditemui rombongan Wagub adalah akronim dari Reklamasi Lahan Tambang dan Ketahanan Pangan. Sementara 'Si Cantik' merupakan Sistem Informasi Data Nagari Cinta Statistik. Diketahui, keduanya merupakan program inovasi yang digagas Nagari Palaluar, Kabupaten Sijunjung.

Inovasi tersebut berangkat dari banyaknya lahan bekas penambangan terbuka yang terabaikan. Karena itu si tampan dirancang untuk memulihkan kondisi lahan yang rusak agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan sistem padat karya tunai desa, program ini memberdayakan masyarakat yang menganggur untuk mengembalikan struktur tanah lahan bekas tambang dengan penanaman jagung hibrida, pisang kepok tanjung dan tanaman herbal.

Sedangkan Si Cantik menjadi basis data yang valid dari akar rumput sebagai dasar bagi pengambilan kebijakan oleh pemerintah. Rencananya inovasi Si Cantik tidak hanya ada di nagari, tapi akan diperluas hingga ke level kecamatan untuk menghimpun data secara akurat.

ADVERTISEMENT

Audy pun mengapresiasi peluncuran kedua program tersebut. Menurutnya inovasi-inovasi semacam ini yang dibutuhkan dalam pembangunan berkelanjutan di nagari. Khususnya di bidang pertanian dan peternakan.

"Karena memang 10 persen APBD kita di Sumbar ini di bidang pertanian, jadi apa-apa yang dibutuhkan bisa diajukan saja. Selama masih ada tentunya akan dibantu," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/8/2022).

Sementara itu, Wali Nagari Palaluar Ebid Diana Putra menjelaskan kegiatan penambangan secara terbuka mengakibatkan kerusakan lahan dengan terbentuknya kolong-kolong ataupun timbunan tanah di sekitarnya. Apabila tidak segera direklamasi, maka berpotensi merusak lingkungan sekitarnya, terutama akibat erosi yang panas dan kering.

Dia menjelaskan pemilihan tanaman jagung hibrida, pisang kepok tanjung dan tanaman herbal bukan tanpa alasan. Selain sebagai indikator penentuan kualitas tanah dari hasil panen, nantinya tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pakan bagi ternak. Di samping itu, ada pula area untuk pembuatan kompos yang dikelola oleh PKK.

"Dengan demikian lahan tambang termanfaatkan secara terpadu. Bak sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Program ini terkait akan peternakan, pertanian, ketahanan pangan serta reklamasi lahan bekas tambang," tuturnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Universitas Negeri Padang dan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh di Palaluar yang melahirkan Si Tampan. Serta kerja sama dengan Dinas Kominfotik Sumbar yang berbuah Si Cantik untuk pembangunan Sijunjung, khususnya Nagari Palaluar.

(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads