Tarif Masuk Pulau Komodo Mahal, Sandiaga Cari Solusi

Aceh

Tarif Masuk Pulau Komodo Mahal, Sandiaga Cari Solusi

Agus Setyadi - detikSumut
Kamis, 04 Agu 2022 16:44 WIB
Pulau Komodo
Pulau Komodo (Foto: Getty Images/iStockphoto/Fikri hary Wibowo)
Banda Aceh -

Tarif masuk ke Taman Nasional Komodo Rp 3,75 juta menjadi sorotan karena dinilai terlalu mahal. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku akan mencari solusi agar tempat wisata tetap bangkit.

"Kita akan mendengar mencari solusi agar masyarakat tetap mendapatkan layanan pariwisata yang lebih terjangkau ke depan, salah satunya yang banyak dibicarakan sekarang adalah Taman Nasional Komodo," kata Sandiaga kepada wartawan di Ulee Lheue, Banda Aceh, Kamis (4/8/2022).

Sandiaga mengatakan, pihaknya membangun destinasi wisata di Indonesia agar menjadi daya tarik wisatawan. Kunjungan turis yang banyak disebut dapat memulihkan kondisi ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Kemenparekraf menerima banyak aspirasi masyarakat terkait pengelolaan wisata serta lainnya. Aspirasi itu muncul di tengah inflasi meningkat sehingga biaya hidup semakin berat.

Dia mengaku akan terus menampung aspirasi masyarakat serta mencari solusinya. Sandi berharap, destinasi wisata di Indonesia terus bangkit.

ADVERTISEMENT

"Kita tampung aspirasi dan kita akan hadirkan solusi. Kita harapkan akan mampu membangkitkan perekonomian bukan hanya di (Labuan) Bajo tapi di seluruh destinasi wisata," ujar Sandiaga.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi NTT telah menetapkan kebijakan biaya kontribusi yang mencakup tarif tiket masuk sebesar Rp3,75 juta per orang per tahun ke Pulau Padar, Pulau Komodo, dan wilayah perairan di sekitarnya.

Kebijakan itu mulai berlaku 1 Agustus 2022 dengan pengelolaan jasa wisata diambil alih oleh PT Flobamor sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi NTT.

Kebijakan itu langsung menuai aksi mogok pelaku pariwisata di NTT. Aksi mogok yang dilakukan para pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, berujung penangkapan terhadap sejumlah peserta aksi. Penangkapan oleh aparat bersenjata tersebut terjadi saat ratusan pelaku pariwisata di Labuan Bajo menggelar aksi bersih-bersih dan pungut sampah di Puncak Waringin, Labuan Bajo, NTT, Senin (1/8/2022) siang. Sejumlah orang dikabarkan mengalami luka-luka.




(agse/astj)


Hide Ads