Pengakuan Edy Tak Tahu Tugasnya Sebagai Gubernur Berujung Kritikan

Round Up

Pengakuan Edy Tak Tahu Tugasnya Sebagai Gubernur Berujung Kritikan

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikSumut
Rabu, 27 Jul 2022 14:13 WIB
Gubsu Edy Rahmayadi bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution
Gubsu Edy Rahmayadi bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution (Aldi/detikSumut)
Medan -

Pengakuan mengejutkan dikeluarkan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Dia mengaku tak tahu tugasnya sebagai gubernur meski sudah empat tahun menjabat.

Pengakuan itu disampaikan Edy saat acara pelantikan Ikatan Asesor Profesional Indonesia (IASPRO) di Medan, Selasa (26/7/2022) yang lalu. Awalnya Edy menyinggung soal pihak yang melakukan pengawasan dan assessment kepadanya.

"Yang saya bawahi jumlahnya 15 juta. Ada 33 kabupaten/kota, kelola pemerintahan luar biasa tuntutan kinerja. Saya tidak tahu siapa yang melakukan assessment untuk saya selaku gubernur Sumatera Utara," kata Edy dalam sambutannya di acara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah bicara tentang pihak yang melakukan assessment terhadapnya, Edy kemudian berbicara soal prosesnya saat menjadi calon gubernur. Edy mengatakan saat menjadi calon gubernur dia hanya menunjukkan ijazah SMA sebagai syarat.

Saat mengikuti tes sebagai calon gubernur, Edy mengatakan dirinya tidak mengetahui jika sudah melalui tes itu.

"Saya tidak tahu apa yang dites dan apa yang dikonseling. Jam 3 (15.00 WIB) selesai, habis itu tidak pernah diumumkan saya pantas tidak jadi gubernur," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, baru lah Edy menyampaikan soal dirinya yang tidak mengetahui tugasnya sebagai Gubernur Sumut meski sudah empat tahun menjabat.

"Saya job discription saya ini apa? Saya tak pernah tahu. Udah empat tahun, hampir empat tahun," jelasnya.

Dikritik PDIP. Baca Halaman Berikutnya:

Pernyataan Edy itu pun mendapatkan kritikan PDIP. Awalnya, PDIP menyoroti pernyataan Edy soal yang mengawasi tugasnya sebagai gubernur.

"Pandangan Edy Rahmayadi sebagai Gubsu yang kinerjanya tidak memiliki pengawas sangat keliru dan pernyataan ini sangat menyedihkan untuk seorang pemimpin besar," kata Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya kepada detikSumut.

Aswan menduga Edy menyampaikan hal itu saat dirinya dalam kondisi yang sakit. Hal itu disampaikan Aswan karena menilai pernyataan Edy itu tidak benar. Aswan mengatakan Edy sebagai gubernur diawasi oleh rakyat dan juga DPRD Sumut.

"Mungkin saat menyampaikan itu Pak Edy lagi kurang sehat yang mempengaruhi daya ingat dan pengetahuannya. Saya bantu mengingatkan bahwa ada 15 juta rakyat Sumut yang terus mengawasi dan memberikan assesment terhadap kinerja seorang Gubsu," tutur Aswan.

Aswan menilai pernyataan Edy Rahmayadi itu menunjukkan dirinya mengabaikan peran DPRD Sumut.

"Bila dinyatakan tidak memiliki pengawas maka secara sadar sesungguhnya selama hampir 4 tahun ini Edy Rahmayadi menzirokan DPRD Sumut dan mengabaikan semua rekomendasi dan catatan-catatan dari DPRD Sumut," jelas Aswan.

Aswan juga menilai, karena tidak merasa diawasi oleh rakyat dan DPRD yang membuat Edy tidak mengetahui tugasnya sebagai Gubernur Sumut selama 4 tahun ini.

"Maka pantas (Edy Rahmayadi) tidak memahami apa yang harus dikerjakannya," paparnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video KPK Bakal Panggil Bobby Kalau Ada Dugaan Terlibat Kasus OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads