Realisasi masih 27%, Bobby Optimis PAD Rp 3 Triliun Tercapai

Realisasi masih 27%, Bobby Optimis PAD Rp 3 Triliun Tercapai

Nizar Aldi - detikSumut
Selasa, 19 Jul 2022 11:29 WIB
Bobby Nasution bersma anak-anaknya
Foto: Instagram
Medan -

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Madya Medan baru tercapai 27% atau sebesar Rp 823 miliar dari Rp 3 Trilliun yang ditargetkan. Namun meskipun demikian, Wali Kota Medan, Bobby Nasution optimis capaian PAD dapat dipenuhi.

"Kita sampaikan memang target persentase dari tahun 2022 ini untuk pendapatan dibandingkan dengan tahun 2021 lebih rendah persentasenya, namun secara nominal ini lebih besar karena target yang kita sampaikan juga lebih tinggi," kata Bobby Nasution saat ditanya detikSumut, Senin (19/7/2022).

Meskipun realisasi PAD per triwulan kedua masih 27 persen dari target PAD tahun 2022, Bobby optimis akan mencapai target Rp 3 triliun lebih tersebut. Akan tetapi, hal tersebut juga kata dia bergantung dengan situasi Covid-19 yang dapat mempengaruhi realisasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mudah-mudahan masih optimis mencapai tadi, apabila perekonomian kita bisa kita jaga dengan kondisi hari ini, Covid tidak terlalu tinggi kita optimis bisa tercapai," sebutnya.

Bobby mengakui realisasi PAD di per triwulan kedua tahun 2022 ini rendah. Dia memberikan contoh di PAD dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di bulan Januari dan Februari rendah.

ADVERTISEMENT

"Karena memang kemarin masih rendah contoh pendapatan PBB, memang kita akui sedikit dalam dari bulan satu atau bulan dua kemarin," akuinya.

Dia berdalih rendahnya realisasi PAD dari sektor PBB tersebut, karena masyarakat Kota Medan belum bisa membayar pajak bumi dan bangunan yang dibebankan kepadanya, bukan karena mereka tidak mau bayar.

"Jadi tentunya di triwulan pertama, bukan tidak mau bayar masyarakat Kota Medan, ada sih beberapa karena kita keluarkan tarifnya masyarakat belum bisa membayar," jelasnya.

Penerimaan PAD dari sektor PBB kata Bobby masih salah satu contoh dari faktor yang mempengaruhi rendahnya realisasi PAD tersebut. Sehingga dari sektor PBB realisasi PAD sedikit lambat jika dibandingkan dengan tahun lalu.

"contoh-contohnya salah satu seperti itu, kenapa target di triwulan satu atau triwulan dua sedikit lebih kecil, dibandingkan dengan tahun lalu yang pendapatan PBB nya lebih cepat, gitu," tutupnya.




(bpa/bpa)


Hide Ads