Sejumlah Tower SUTET Nyaris Roboh, Aceh Terancam Gelap Gulita

Aceh

Sejumlah Tower SUTET Nyaris Roboh, Aceh Terancam Gelap Gulita

Agus Setyadi - detikSumut
Kamis, 14 Jul 2022 14:32 WIB
Towee SUTET di Aceh nyaris roboh karena penggalian tanah.
Tower SUTET di Aceh nyaris roboh karena penggalian tanah. (Foto: Istimewa)
Banda Aceh -

Sejumlah tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dari pembangkit di Sumatera Utara dan Aceh nyaris roboh akibat adanya aktivitas penggalian tanah. Jika tower itu roboh, maka Tanah Rencong terancam gelap gulita tanpa pasokan listrik.

"Kami mendapat laporan dari PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Banda Aceh tentang sejumlah tower listrik tegangan tinggi yang kondisinya sudah kritis dan bahkan terancam roboh, akibat aktifitas penggalian tanah di sekitar tapak penyangga tower SUTT/SUTET," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdi Nur dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022).

Dia mengatakan, tujuh tower dalam kondisi kritis dan terancam roboh terletak di Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Bireuen, dan Aceh Besar. Tim gabungan ESDM dan pihak terkait telah turun ke lokasi mengecek lokasi-lokasi tower tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil pemantauan diketahui, SUTET dalam keadaan kritis yakni tower No.028 SUTT 150 kV Bireuen-Sigli di Meunasah Tgk Digadong, Kota Juang, Bireuen; tower No. 028 SUTT 150 kV Lhokseumawe-Arun, di Utenkot, Muara dua, Lhokseumawe; dan tower No. 163 SUTT 150 kV Langsa-Lhokseumawe, di Seunebok Timur, Peudawa, Aceh Timur (Atim).

Selain itu tower No. 145 SUTT 150 kV Langsa-Lhokseumawe, di Alu Bu Tuha, Peurelak Barat, Atim; tower No. 30 SUTT 150 kV Langsa-Lhokseumawe, di Paya Peulawi, Bireum Bayeun, Atim; tower No. 24 SUTT 150 kV Langsa-Lhokseumawe, di Desa Armia, Bireum Bayeun, Atim, dan tower No. 55 SUTT 150 kV Ulee Kareng-Krueng Raya, di Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.

ADVERTISEMENT

"Apabila tower SUTT/SUTET itu roboh, dampaknya akan sangat luas dan sangat merugikan masyarakat. Penyaluran arus listrik akan terhenti dan pemadaman listrik tidak dapat dihindari, bahkan Aceh bisa gelap total. Apabila kondisi tak diharapkan itu terjadi, maka semua aktivitas masyarakat akan terganggu, baik pada siang hari maupun pada malam hari," jelas Mahdi.

Dia mengatakan, tower itu terancam roboh akibat penggalian dan pengambilan tanah urukan di sekitar tapak penyangga tower. Penggalian disebut menggunakan alat berat.

Menurutnya, masyarakat di sana tidak menggali langsung tanah di areal tapak tower yang telah dibebaskan PT PLN. Tapi mereka mengeruk tanah di areal sendiri serta garis batas tapak tower.

"Masyarakat menggali dan mengambil tanah di dalam area miliknya sendiri, namun karena digali hingga garis batas tapak tower maka terjadi longsor akibat tergerus air hujan," jelas Mahdi.

"Kita mengimbau masyarakat pemilik lahan agar tidak melanjutkan penggalian dan pengambilan tanah urukan hingga mengancam keberadaan tower SUTT. Tower SUTT/SUTET tersebut merupakan aset negara dan di atasnya terbentang arus listrik tegangan tinggi dan ekstra tinggi untuk kepentingan orang banyak, kepentingan masyarakat di seluruh Aceh," terang Mahdi.




(agse/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads