Tempat relokasi pedagang buku Lapangan Merdeka Medan di Jalan Hitam belum selesai dibangun. Padahal Pemkot Medan dulu mengatakan bahwa batas pengosongan Lapangan Merdeka hanya sampai tanggal 20 Juni 2022.
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengakui pengerjaan tempat relokasi pedagang buku molor. Hanya saja dia meminta agar masalah tersebut tidak dibesar-besarkan.
"Belum selesainya bangunan yang akan dipindahin itu (kios di lokasi relokasi), itu sudah disetujui oleh pedagang buku," kata Bobby Nasution kepada detikSumut, Selasa (12/7/2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobby menjelaskan terkait dengan waktu dan lokasi relokasi bagi pedagang buku, sudah disepakati semua pihak, termasuk pedagang buku. Awalnya Bobby menyebutkan bahwa banyak pihak yang mengatakan bahwa pengerjaan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan sudah dimulai, akan tetapi tempat relokasi belum diselesaikan oleh Pemkot Medan.
"Pedagang buku sudah (sudah dibicarakan), gini ya, nanti banyak nanti teman-teman bilang lapangan merdeka sudah dimulai, tempat pemindahannya belum selesai," sebutnya.
Kemudian Bobby menegaskan, bahwa para pedagang buku sudah setuju soal molornya waktu pengerjaan tersebut. Dia meminta agar jangan dipanas-panasi isu soal pedagang buku tersebut.
"Belum selesainya bangunan yang akan dipindahin itu, itu sudah disetujui oleh pedagang buku, jadi jangan kalian panas-panasi yang nggak perlu dipanas-panasi," tegasnya.
Hal tersebut karena menurutnya pedagang buku sudah setuju, sehingga dia menyebutkan bahwa jangan seolah-olah Pemkot Medan membuat menderita pedagang buku.
"Pedagang bukunya sudah setuju, jadi jangan seolah-olah kami Pemkot Medan ini memindahkan pedagang buku, membuat menderita pedagang buku, tidak," tegasnya kembali.
Menurutnya semua pihak yang berkenaan dengan relokasi tersebut, sudah menyepakati soal lokasi, waktu dan kapan para pedagang bisa melakukan pemindahan ke kios di Jalan Hitam tersebut.
"Pemindahan itu, baik tempat, waktu dan kapan mereka bisa pindah, itu sudah saling menyetujui baik Pemkot, PT. KAI, baik pedagang bukunya," ujarnya.
Di akhir, dia membantah bahwa Pemkot Medan hanya mementingkan proyeknya saja, tanpa memikirkan pedagang buku. Karena semua pihak kata dia, sudah sepakat dengan rencana tersebut.
"Jadi jangan seolah-olah Pemkot mementingkan projeknya saja, tidak memikirkan pedagang-pedagang buku, sudah, sudah saling sepakat semua," tutupnya.
(astj/astj)