Alasan Guru SD 105 Pekanbaru Tolak Plt Kepsek: Ibu-Anak jadi Pejabat

Riau

Alasan Guru SD 105 Pekanbaru Tolak Plt Kepsek: Ibu-Anak jadi Pejabat

Raja Adil Siregar - detikSumut
Senin, 11 Jul 2022 13:30 WIB
Spanduk penolakan di depan SD 105 Pekanbaru.
Spanduk penolakan di depan SD 105 Pekanbaru. (Foto: Raja Adil Siregar/detikSumut)
Pekanbaru -

Guru Sekolah Dasar (SD) 105 Pekanbaru, Riau menggelar protes terkait penunjukan pelaksana tugas (Plt) kepala sekolah. Aksi protes dilakukan karena Plt yang ditunjuk adalah anak kandung kepala sekolah lama.

"Tindakan ini terkait penunjukan Plt kepala sekolah yang bakal masuk ini adalah anak kandung kepala sekolah lama, Nur Hasmi," ucap guru SD 105 Pekanbaru, Maisu Indra di lokasi, Senin (11/7/2022).

Indra menduga ada sesuatu terkait dengan penunjukan itu. Sebab, masih ada kandidat lain yang bisa menjadi pemimpin di SD tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dugaan buruk kita ada sesuatu, atau ada apa-apan, kenapa harus dia. Padahal kan masih ada yang lain, ada tujuh orang bisa jadi Plt kemarin," kata Indra.

Hal yang sama disampaikan Wakil Kepala Sekolah SD 105, Susianti. Susi menyebut persoalan di sekolah tersebut sudah ada sejak lama dan bagaikan gunung es yang meledak hari ini.

ADVERTISEMENT

"Sebelum ini juga sudah ada anak-anak dia. Di TU (Tata Usaha) itu anak dia, guru BMR (budaya melayu Riau) itu masih anak, guru kelas II keponakan, guru PJOK (pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan) cucunya. Ini apa mau ditambah lagi anaknya jadi Plt," tegas Susi.

Susi menyebut anak keponakan Nur Hasmi masuk di sekolah sejak menjabat sekitar 5 tahun lalu. Bahkan hal itu sudah mendapat protes dari majelis guru karena dinilai tidak memberi contoh.

"Sudah banyak persoalan di sini, ya kita tak mau Plt ini tetap ada bayang-bayang dia di sini. Kami guru-guru minta yang lain, sudah jangan dia-dia lagi. Itu intinya," imbuh Susi.

Bukan satu atau dua kali saja, Susi sebagai wakil sudah sering menyampaikan keluhan mejelis guru. Namun Susi justru dimarahi oleh Nur Hasmi yang baru pensiun 11 Juni lalu.

Dalam keluhan itu, majelis guru menolak usulan Nur Hasmi agar anaknya menjadi penggantinya setelah pensiun.

"Beliau ada bilang dari mulut ke mulut. Ada saya bilang anaknya mau gantikan, ya saya bilang 'jangan lagi bu. Kalau dia bagus, tapi ada penolakan program juga tidak berjalan nanti'. Akhirnya saya dimarahin," kata Susi.

Susi mengaku sekolah di jalan protokol HR Soebrantas tesebut adalah sekolah negeri. Bukan sekolah swasta atau yayasan yang bisa dipimpin secara turun temurun.

"Sekolah ini kan sekolah negeri. Jangan sampai anak keponakan saudara semua jadi orang dia mengisi sekolah ini, saat itu dia bilang 'ya sudah saya pindahkan anak saya ke SD 43'. Semua guru senang. Eh ternyata dia lagi yang dilantik menjadi Plt," katanya.

Untuk itulah seluruh guru memggelar aksi protes dengan membentangkan spanduk dan setop mengajar sementara. Seluruh guru baru kembali mengajar setelah ada perwakilan Dinas Pendidikan Pekanbaru menemui mereka.

Diberitakan sebelumnya, guru-guru di Sekolah Dasar (SD) 105 Pekanbaru, Riau menggelar aksi protes dengan membentangkan spanduk di halaman sekolah. Wali murid yang baru datang kaget melihat banyak spanduk berisi penolakan terhadap penunjukan pelaksana tugas (Plt) kepala sekolah di SD itu.

Pantauan detikSumut, sejumlah spanduk telah dibentangkan di pagar pintu masuk SD 105 Jalan HR Soebrantas. Setidaknya ada tujuh spanduk dibentangkan di pagar pintu masuk.

Dalam spanduk tertulis guru kompak menolak penunjukan Plt Kepala Sekolah yang baru, yakni Tety Siska Noviani. Tety sendiri ditunjuk sebagai Plt Kepala SD 105 Pekanbaru pada Jumat, 8 Juli pekan lalu.




(ras/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads