Senam yang digelar dalam rangka peringatan HUT Kota Medan ke 432 mencetak rekor MURI. Rekor itu diraih usai senam dengan iringan musik daerah itu diikuti 17.235 peserta atau yang paling banyak dilakukan.
Senam itu digelar pada Sabtu (2/7) yang lalu di sekitaran Lapangan Merdeka Medan. Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman menghadiri langsung acara senam itu.
Piagam penghargaan diserahkan Customer Relations Manager MURI Andre Purwandono kepada Bobby Nasution. Setelah menerima penghargaan, Bobby mengatakan jika apa yang diraih mereka itu adalah untuk seluruh masyarakat Kota Medan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski dalam piagam ini tertulis nama saya, namun sejatinya ini adalah untuk kita semua," ucap Bobby dalam keterangannya, Senin (4/7/2022).
Selain memecahkan rekor MURI, dalam acara HUT itu Kota Medan juga mencatatkan 6 hal menjadi Harta Kekayaan Intelektual (HAKI) dari The Kitchen of Asia, Senam Kolaborasi, Senam Ahoi, Senam Ahoi Nusantara, Lagu Senam Medan Ku Sayang dan Lagu Senam Nusantara Ku.
Dalam kesempatan itu, Bobby berharap agar Medan dapat terwujud sebagai kota kolaborasi sesuai dengan tema pada HUT ke 432 Kota Medan itu.
"Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, terutama rekan-rekan TNI/Polri dan OPD di lingkungan Pemko Medan untuk suksesnya perayaan HUT Kota Medan. Karena HUT tahun ini harus dirasakan masyarakat," sebut Bobby.
![]() |
Permainan Tradisional Warnai HUT Kota Medan
HUT Kota Medan tahun ini bukan hanya diisi dengan senam yang telah memecahkan rekor MURI seperti yang dijelaskan di atas, dalam peringatan HUT ini juga digelar permainan tradisional.
Kegiatan permainan tradisional itu dilakukan di halaman Istana Maimun, Medan pada Minggu (3/7). Kegiatan ini dilakukan atas kerjasama antara Pemko Medan dan Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) dan diikuti siswa SD dan SMP yang ada di Kota Medan.
"Kegiatan yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kota Medan ke-432 ini guna mengembangkan seni dan budaya, melalui pengelolaan kekayaan budaya. Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan rasa cinta akan kebudayaan tradisional yang merupakan salah satu kekayaan bangsa yang tidak terukur nilainya," kata Kadis Kebudayaan Kota Medan OK Zulfi.
![]() |
OK Zulfi menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai sarana pecinta seni dan sejarahwan untuk menuangkan ide dan kreasi serta menggali pengetahuan akan permainan tradisional di Kota Medan. Di samping itu juga merupakan program Pemerintah dalam pembangunan kebudayaan dan meningkatkan rasa kecintaan terhadap budaya yang ada di Kota Medan.
"Antusias anak-anak mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. Perlombaan ini sempat terhenti dua tahun karena Pandemi COVID-19. Tahun ini kembali kita gelar dan mereka sangat senang. Tentunya ini salah satu upaya kita melestarikan permainan tradisional di tengah perkembangan zaman dengan teknologi yang modern. Selain itu permainan tradisional ini juga dapat menjadi daya tarik sekaligus dapat memperkenalkan kepada generasi muda kita, apalagi di masa kepemimpinan Bobby Nasution kebudayaan terus kembangkan dan dilestarikan," jelasnya.
(afb/afb)