Penjelasan Polisi Soal Tanah Sekitar Makam SM Raja XII yang Diambil

Penjelasan Polisi Soal Tanah Sekitar Makam SM Raja XII yang Diambil

Goklas Wisely - detikSumut
Minggu, 03 Jul 2022 10:52 WIB
Peti yang dibawa rombongan orang yang mengambil tanah di makam Sisingamangaraja XII di Desa Desa Sion Sibulbulon
Peti yang dibawa rombongan orang yang mengambil tanah di makam Sisingamangaraja XII di Desa Desa Sion Sibulbulon (Istimewa)
Medan -

Polsek Parlilitan mengungkapkan ada miskomunikasi antara warga dengan sekelompok orang yang mengambil tanah di makam Sisingamangaraja XII di Desa Desa Sion Sibulbulon, Humbang Hasundutan. Persoalan ini sudah diselesaikan melalui jalan musyawarah.

Kapolsek Parlilitan, Iptu John Herbert Turnip menjelaskan sekelompok orang yang menggunakan mobil L300 datang ke lokasi sekitar pukul 17.00 WIB. Sekelompok orang tersebut dari satu keturunan marga Manullang.

"Mereka ada 11 orang waktu itu di dalam mobil. Kesebelas ini memang awalnya datang dari Desa Matiti yang merupakan kampung dari opung (orang tua terdahulu) mereka," kata Turnip saat dikonfirmasi, Minggu (3/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kabarnya rombongan ini mau buat acara adat di makam opungnya di Desa Matiti. Menurut mereka opungnya ini adalah salah satu panglimanya Sisingamangaraja XII dan tubuhnya ada terkubur di desa itu. Makanya mereka ambil tanah dua genggam sebagai syarat untuk acara adat di Desa Matiti," tambahnya.

Lalu, lanjutnya, pergilah rombongan itu ke desa tersebut. Sebenarnya, pada tahun 2012 mereka juga sempat berziarah ke makam Sisingamangaraja XII karena percaya bahwa opungnya juga dimakamkan di sekitar situ. Makanya, juru kunci setempat juga dikenal oleh rombongan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Nah, persoalannya rombongan itu datang sore hari. Jadi mereka lihat lah enggak ada yang jaga makanya berpikiran masuk begitu saja. Padahal menurut warga sekitar tidak boleh seperti itu, tetap saja harus permisi dengan para pengetua dan pihak terkait lainnya," sebutnya.

Demikian, saat itu pihaknya pun sempat mengamankan kesebelas orang tersebut agar tidak memicu kemarahan warga. Setelah kejadian tersebut, lanjutnya, besok harinya kedua belah pihak langsung bermusyawarah untuk menyelesaikan persoalan.

"Terakhir, tanah yang diambil rombongan itu dikembalikan ke tempat semula dan mereka pulang kembali ke Desa Matiti," tutupnya.

Heboh makam Sisingamangaraja XII dibongkar bisa dibaca di halaman berikutnya....

Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Ambalo, Desa Sion Sibulbulon, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dihebohkan dengan kabar makam Raja Sisingamangaraja XII dibongkar orang.

Peristiwa itu bermula saat warga mengamankan sebelas orang dari luar daerah yang kepergok mengambil tanah di sekitar lokasi makam Sisingamangaraja XII di desa itu, pada Jumat (1/7) kemarin, sekitar pukul 17.00 WIB.

"Jadi warga Dusun Ambalo awalnya menyetop mobil L300 yang membawa muatan dua buah peti kecil yang di dalamnya ada kain putih berisi tanah," kata Kepala Desa Sion Sibulbulon, Jumrin Nahampun kepada detikSumut, Sabtu (2/7).

Dia menyebutkan, di dalam minibus itu, selain ada dua peti berisi tanah dalam kain putih, juga ditumpangi sebelas orang. Mereka baru saja menggali tanah di sekitar makam Sisingamangaraja XII.

Sekelompok orang tersebut berasal dari sejumlah daerah, mulai dari Lampung, Pekanbaru, Bekasi, Palembang, Kabupaten Toba dan Humbahas. Mereka semua masih dalam satu garis keturunan.

Warga awalnya curiga, sekelompok orang tersebut telah membongkar makam Sisingamangaraja XII. Mereka langsung menghubungi kepala desa untuk mengecek makam Raja Batak itu.

"Di dalam mobil itu ada berisi sebelas orang dan baru saja dari areal makam Sisingamangaraja XII. Lalu warga menghubungi dan saya langsung datang ke lokasi," tambahnya.

Dia pun menjelaskan sewaktu ke lokasi sempat mengecek makam Sisingamangaraja XII, ternyata rombongan tersebut mengambil tanah di bawah bambu dekat makam namun di luar areal makam Sisingamangaraja XII. Makam pemimpin warga Batak itu masih aman.

"Alasan mereka datang karena neneknya (yang sudah meninggal) datang ke mimpi dan membisikkan ada bagian tubuhnya di Desa Sion Sibulbulon. Nenek mereka kemudian yang menuntun sampai ke lokasi tersebut," ucapnya.

Jumrin menjelaskan warga marah kepada rombongan tersebut karena tidak izin terlebih dahulu kepada pengetua atau tetua adat atau pihak terkait saat ingin ke makam Sisingamangaraja XII.

"Kata mereka tanah itu mau dibawa ke Desa Matiti," ujarnya.

Setelah itu, dia pun menghubungi polisi untuk mengamankan sebelas orang tersebut agar tidak memicu kemarahan warga sekitar. Mereka semua kemudian dibawa ke Polsek Parlilitan.

"Hari ini sempat ada mediasi yang dilakukan dan hasilnya tanah tersebut dikembalikan lagi ke tempat semula. Dan kalau memang rombongan itu merasa ada jejak sejarah neneknya di situ, alangkah lebih baik dibicarakan dahulu ke pengetua adat dan pihak terkait lainnya. Sebelas orang itu juga dilepas," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: KPK Tetapkan 5 Tersangka Terkait OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)


Hide Ads