Banjir dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter melanda Kota Bengkulu. Selain ratusan rumah warga terendam banjir, puluhan hewan kurban terpaksa dievakuasi ke daerah yang lebih tinggi.
Salah seorang pemilik hewan kurban di Kelurahan Tanjung Agung, Junaidi mengungkapkan, dia terpaksa memindahkan ternaknya karena khawatir sapi miliknya mati terendam banjir.
"Awalnya air cuma sebatas mata kaki. Namun saat ini ketinggian air telah mencapai satu meter lebih, ya terpaksa ternak saya pindahkan," kata Junaidi saat ditemui, Kamis (30/06/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Junaidi menjelaskan, ternak sapi miliknya berjumlah 54 ekor, dan telah dipesan warga untuk hewan kurban. Namun akibat banjir terpaksa ternaknya dikeluarkan dari kandang.
Masalah lain kemudian menghampiri. Dia khawatir ternaknya terpapar wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Selama ini, dia sengaja mengandangkan sapi-sapi miliknya agar terhindar dari penyakit itu.
"Mau gimana lagi seharusnya ternak ini lebih aman dikandangnya agar terhindar dari PMK, tapi bila tidak dipindahkan bisa mati terendam banjir," jelas Junaidi.
Junaidi meminta pada warga yang telah memesan sapi untuk kurban agar tidak perlu khawatir karena kondisi ternaknya masih aman dan sehat.
"Semua sapi aman tidak ada yang sakit karena banjir, jadi tidak perlu di khawatirkan," sebut Junaidi.
Junaidi berharap, banjir bisa segera surut agar ternaknya bisa kembali ke kandang dan aman dari gangguan. Sebab, lokasi penampungan sapi-sapinya terletak di pinggir jalan.
Diketahui, banjir yang melanda Kota Bengkulu kali ini disebabkan oleh meluapnya sejumlah sungai di sana. Banyak warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam banjir.
(dpw/dpw)