Bangunan rumah sakit terbengkalai berada di Jalan Kartini, Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjung Balai berdiri tegak dan memprihatinkan. Kondisi bangunan sangat tidak terawat. Sementara di seluruh pekarangan ditumbuhi semak belukar.
Amatan detikSumut, Sabtu (25/6/2022), ada dua gapura besar dengan tulisan RSUD Tanjung Balai menunjukkan bangunan tersebut memang untuk rumah sakit. Namun beberapa huruf timbul yang sudah terpasang, hilang.
Untuk masuk ke dalam, ada akses jalan setapak yang bisa dilewati. Tak ada sama sekali imbauan atau plank larangan masuk ke dalam area ini. Di sekitarnya banyak ditumbuhi tanaman liar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masuk ke dalam bangunan rumah sakit ini kondisinya lebih memprihatinkan lagi. Ubin lantai yang terbuat dari granit habis dicuri. Tak hanya itu, instalasi listrik di dalamnya juga hilang.
Beberapa besi dan tiang-tiang penyangga plafon juga terlihat sangat berantakan. Coretan -coretan vandalis banyak di sekitar dinding yang sebelumnya sudah di cat rapih berwarna putih.
Sekilas, bangunan tersebut lebih mirip gedung berhantu ketimbang gedung rumah sakit. Di belakang bangunan kondisinya sama parah. Tumbuhan semak belukar ketinggian lebih dari dua meter menjulang menandakan sama sekali tak ada perawatan di bangunan ini.
![]() |
Informasi dihimpun, bangunan ini terbengkalai sudah lebih dari 10 tahun lalu. Perencanaan pembangunan sudah dimulai sejak Wali Kota Tanjung Balai dijabat oleh Sutrisno Hadi hingga tahun 2010.
Pembangunan rumah sakit milik pemerintah daerah ini sempat terkendala hingga tahun 2015. Pemkot Tanjung Balai yang saat itu dipimpin Wali Kota Thamrin Munthe mengalokasikan dana sebesar Rp 3,5 miliar namun terhenti karena dikorupsi. Dua pejabat masuk ke penjara, melibatkan direktur pengerjaan proyek dan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum pada masa itu.
Barulah kemudian di periode pertama Wali Kota Tanjung Balai, M Syahrial menjabat atau Mei 2019 Pemkot Tanjung Balai kembali merencanakan lanjutan pembangunan rumah sakit itu dengan meminjam dana senilai Rp 126 miliar lebih ke salah satu BUMN. Namun progres lanjutan pembangunan itu hingga kini tak jelas dan terbengkalai sampai saat ini.
![]() |
Salah seorang warga Tanjung Balai, Muhammad Gandi menyebut karena tidak adanya larangan plank masuk dan tanpa penjagaan membuat aset-aset di gedung itu rusak dan banyak dicuri.
"Keramiknya sudah banyak dibongkar, instalasi listrik besi besi hilang dicuri. Mubazir pembangunan seperti ini," kata dia.
Dia mengatakan Pemkot Tanjung Balai lamban dan tak serius menyelamatkan aset milik pemerintah. Ia berharap pembangunan rumah sakit itu bisa dilanjutkan walaupun kondisinya saat ini sangat parah.
"Harapannya sebagai masyarakat gedung ini bisa dilanjutkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Melihat kondisinya sekarang itu sangat memprihatikan," kata dia.
(dpw/dpw)