Google cabang Rusia resmi mengajukan permohonan pailit atau bangkrut ke pengadilan. Pengajuan itu dilakukan setelah raksasa teknologi itu tak bisa membayar gaji karyawannya di negara tersebut.
Juru bicara Google menyebutkan penyebab bangkutnya perusahaan teknologi itu. Dia bilang, Google bangkrut setelah rekening bank mereka disita. Rencana pengajuan bangkrut itu pun sudah diumumkan sejak Mei 2022 lalu.
"Pihak berwajib Rusia menyita rekening bank Google di Rusia dan membuat kantor kami di Rusia tak bisa beroperasi. Karena itulah Google Rusia mengajukan kebangkrutan," ujarnya seperti dilansir detikInet dari Reuters, Senin (20/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski resmi mengajukan bangkrut dan kemungkinan besar akan hengkang dari Rusia, Google tetap menyediakan sejumlah layanannya untuk warga di negara itu. Aplikasi dan layanan gratis seperti Search, YouTube, Gmail, Maps, Android, dan Play tetap masih bisa digunakan di sana.
"Warga di Rusia bergantung pada layanan kami, dan kami melanjutkan untuk menyediakan layanan gratis seperti Search, YouTube, Gmail, Maps, Android, dan Play," tambahnya.
Sejauh ini, layanan Google memang belum diblokir di Rusia, begitu juga dengan YouTube. Namun memang sejak Rusia menginvasi Ukraina, kedua layanan Alphabet-induk Google-tersebut berada dalam tekanan besar.
Baca juga: Google Bangkrut di Rusia |
Namun mereka baru dijatuhi denda sebesar USD 260 ribu karena tak mau mengikuti aturan Rusia yang mewajibkan perusahaan untuk melokalisasi data penggunanya di data center Rusia.
Selain Google, pemerintah Rusia juga mendenda banyak perusahaan asing selama beberapa tahun ke belakang karena berbagai pelanggaran. Pemerintah Rusia pun dikritik karena memberlakukan aturan internet yang terlalu ketat.
Sementara itu layanan seperti Twitter dan juga layanan milik Meta seperti Facebook dan Instagram sudah diblokir oleh pemerintah Rusia.
(dpw/dpw)