Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie menengaskan tidak akan mendukung orang yang intoleran sebagai Calon Presiden (Capres) di Pemilihan 2024 mendatang.
Grace mengungkap pihaknya telah menjaring sembilan nama yang akan dijagokan PSI untuk menjadi Capres pada Pemilu 2024. Dari sembilan nama itu, kata Grace, tidak ada nama Anies Baswedan.
"Sembilan nama hasil penjaringan teman-teman PSI di daerah itulah yang masuk dalam Rembuk Rakyat PSI. Nama Mas Anies tidak ada di sana," ujar Grace Natali dalam keterangan pers tertulis, Minggu (19/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSI menegaskan tidak akan mendukung kandidat yang bermasalah dalam hal intoleransi dan korupsi.
Hal itu juga menurut Grace Natali sebagai alasan PSI untuk tidak mendukung Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Anies Baswedan untuk Capres di Pemilu 2024.
"Menyangkut hal ini, sudah sangat jelas bahwa PSI tidak akan mendukung Mas Anies di Pilpres 2024. Kami memeluk teguh prinsip antiintoleransi dan antikorupsi. Maka, tak mungkin kami mendukung kandidat yang bermasalah dalam dua atau salah satu prinsip tersebut," kata Grace Natalie.
Grace menerangkan, partainya memegang teguh prinsip antiintoleransi dan antikorupsi. Baginya, prinsip itu harus ditegakkan sebaik-baiknya.
"Prinsip harus ditegakkan dengan sebaik-baiknya. PSI menolak untuk bersikap pragmatis dan oportunis," ujarnya.
Nama Anies Baswedan muncul sebagai bakal Capres 2024 setelah diumumkan Partai Nasional Demokrasi (NasDem). Partai NasDem telah mengumumkan tiga nama bakal Calon Presiden (Capres) pada Pilpres 2024.
Selain Anies Baswedan nama Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo juga masuk sebagai bakal Capres Nasdem di Pemilu 2024. Ketiga nama itu didapatkan hasil dari Rakernas NasDem.
"Maka saya akan bacakan penetapan rekomendasi nama-nama bakal capres, pertama, Anies Rasyid Baswedan; kedua, Muhammad Andika Perkasa; ketiga, Ganjar Pranowo," ujar Surya Paloh di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2022).
(bpa/bpa)