Dalam acara UI International Conference on G20, Kamis (16/6/2022), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa kondisi utang Indonesia relatif aman dibandingkan negara lain.
Sri Mulyani mengungkap saat ini ada negara yang sampai mengalami kenaikan rasio utang dari 60%, 80% hingga 100%. Dengan kenaikan itu, menurutnya lebih dramatis dibandingkan Indonesia.
"Kalau bicara utang di Indonesia, biasanya sedikit baper (bawa perasaan)," ungkapnya, dalam acara UI International Conference on G20, Kamis (16/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasio utang Indonesia menurut Sri Mulyani terhadap PDB sebenarnya sekarang turun menjadi 13,8% dari PDB. Jika dibandingkan dengan banyak negara di dunia, ini masih dalam taraf yang relatif aman.
"Untuk negara yang berpenghasilan rendah dan rentan situasinya menjadi tidak berkelanjutan. Begitu banyak negara berpenghasilan rendah sebenarnya dalam risiko yang sangat mengerikan atau mendekati krisis keuangan," tuturnya.
Perihal utang negara ini, Sri Mulyani juga bercerita bagaimana pembicaraan antar menteri keuangan jika bertemu. Hal ini yang dia lakukan saat bertemu dengan Deputy Prime Minister Lawrence Wong.
"Kemarin saya baru saja berkunjung ke Singapura dan ngobrol lagi dengan DPM Lawrence Wong, serta menteri keuangan. Kami selalu sebagai menteri keuangan, percakapan pertama selalu tentang apakah fiskal Anda sudah kembali normal?" ungkapnya.
Pertanyaan itu muncul terus terutama dalam dua tahun belakangan ini. Bahkan negara juga memasuki tahun ketiga mengalami defisit.
"Itu menciptakan peningkatan utang publik untuk negara yang bahkan sebelum pandemi memiliki rasio utang publik terhadap PDB yang tinggi," pungkas Sri Mulyani.
(bpa/bpa)