Di PasEFest 2002, Wagub Sumbar Resmikan Pasaman Land of Equator City

Sumatera Barat

Di PasEFest 2002, Wagub Sumbar Resmikan Pasaman Land of Equator City

Atta Kharisma - detikSumut
Kamis, 16 Jun 2022 21:23 WIB
Wagub Sumbar Resmikan Pasaman Land of Equator City
Foto: Pemprov Sumbar
Jakarta - Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy membuka Pasaman Equator Festival (PasEFest) 2022 serta mendeklarasikan Pasaman Land of The Equator, Ranah Khatulistiwa di Taman Museum Imam Bonjol, Pasaman. Dalam kesempatan tersebut, Audy bercerita tentang sosok Tuanku Imam Bonjol yang begitu masyhur atas perjuangannya mempersatukan kaum padri (agama) dan kaum adat dalam perjuangan melawan Belanda.

Menariknya, masih banyak yang belum mengetahui Imam Bonjol berasal dari Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman yang dilintasi Garis Khatulistiwa. Audy mengatakan nilai historis yang diwariskan Imam Bonjol dan keunikan geografis Pasaman sebagai Land of The Equator merupakan sebuah perpaduan icon menarik yang harus dipatenkan sekaligus diangkat sebagai kekayaan intelektual Pasaman dan Sumatera Barat guna menarik minat wisatawan.

Audy menambahkan Pasaman memiliki potensi besar yang saat ini tengah dieksplor dengan dedikasi tinggi oleh pemerintah daerah. Misalnya, dalam waktu dekat Pasaman akan membangun planetarium yang diperkirakan menjadi yang terbesar di Sumatera, serta rencana kerjasama dengan BKSDA untuk pemugaran taman suaka alam di Rimbo Panti.

"Di samping nilai historis, geografis, dan pembangunan planetarium, Pasaman juga punya agrowisata jeruk dan strawberry, ada pula arung jeram dan wisata menyusur sungai dengan sampan di antara lembah, seperti di Amazon. Orang berwisata kan pasti pergi ke beberapa tempat, Pasaman punya berbagai pilihan menarik yang kini kita branding sebagai Land of Equator City dan PasEFest," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/6/2022).

Audy pun berpesan kepada masyarakat Pasaman untuk mempersiapkan diri menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi. Untuk itu, perlu adanya perubahan paradigma terutama berkaitan dengan keramah tamahan, menjadi tuan rumah yang baik serta menjaga kebersihan lingkungan sebagai salah satu kunci keberlangsungan pariwisata.

Sementara itu Bupati Pasaman Benny Utama menuturkan PasEFest dan Land of Equator City merupakan upaya mewujudkan prioritas pembangunan demi menjadikan Pasaman sebagai tujuan wisata. Ia menjelaskan acara ini akan menampilkan wisata sejarah berpadu pertunjukan seni budaya bertepatan dengan momentum titik kulminasi Matahari yang hanya terjadi dua kali dalam setahun.

"Diselenggarakan pada 16-19 Juni 2022, PasEFest pertama ini digelar dalam bentuk perayaan anak nagari menyambut deklarasi tersebut, dengan mengusung tema Merayakan Keragaman Budaya di Khatulistiwa," katanya.

"PasEFest dipusatkan di kawasan terpadu Museum Tuanku Imam Bonjol dan titik kulminasi equator, serta di tiga desa wisata unggulan Pasaman, Nagari Simpang; Jambak; dan Lubuak Gadang. Ini adalah sebuah event yang meramu warisan sejarah, budaya dan keunikan alam yang terdapat di Pasaman," sambung Benny.

Demi menyambut transformasi kampung halaman Imam Bonjol itu sebagai Land of The Equator, Pemerintah Pasaman dalam waktu dekat juga akan menyelenggarakan sayembara pembuatan logo dan tugu Pasaman Land of The Equator sebagai simbol yang akan memperkenalkan Pasaman di kancah pariwisata internasional.


(ncm/ega)


Hide Ads