Geopark Kaldera Toba Harus Terkoneksi ke Seluruh Wilayah di Sumut

Geopark Kaldera Toba Harus Terkoneksi ke Seluruh Wilayah di Sumut

Nizar Aldi - detikSumut
Selasa, 14 Jun 2022 18:51 WIB
Sihar Sitorus bersalaman dengan Menteri PNN Suharso Monoarfa. Istimewa
Foto: Sihar Sitorus bersalaman dengan Menteri PNN Suharso Monoarfa. Istimewa
Medan -

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) asal Sumatera Utara (Sumut) Sihar Sitorus meminta akses dan konektivitas masyarakat di Sumut dibenahi dengan maksimal.

Terkhusus pembangunan jalan tol harus dilakukan untuk mengintegrasi antara masyarakat di Timur, Selatan dan Utara Sumut untuk mendukung pengembangan seluruh potensi daerah, khususnya Geopark Kaldera Toba.

Hal itu diungkapkan anggota Komisi XI DPR RI tersebut saat rapat kerja dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Negara (PPN), Senin (13/6). Sihar Sitorus, menyampaikan pentingnya pembangunan jalan tol untuk koneksikan utara dan selatan Sumut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi ada bicara Geopark, salah satu Geopark ya itu Danau Toba. Kita fokus membuat tol, ya Jalan Nasional dari Medan menuju Parapat, nih dari Timur ke Utara ini kan, fine bagus. Tapi dari Labuhan Batu, Aek Kanopan, Rantau Prapat, mau ke Danau Toba itu jalannya muter," kata Sihar dalam rapat tersebut.

Dia menilai perlu dilakukan pembangunan jalan tol, agar Pantai Barat menuju Pantai Timur Sumut tidak memutar jauh lagi.

ADVERTISEMENT

"Jadi selain Pantura ada Pantusel, jadi jangan jalan muter, nih utara selatan nih bisa dikoneksi," harapnya.

Sihar menyoroti promosi Danau Toba sebagai destinasi wisata prioritas akan semakin terdukung jika adanya konektivitas antar wilayah di Sumatera Utara lewat jalan tol.

"Dengan terkonektivitasnya, maka promosi Danau Toba sebagai destinasi wisata prioritas akan semakin terdukung," ujarnya.

Anggota DPR RI Dapil Sumut II tersebut meyakini dalam 7 tahun, pembangunan jalan tol tersebut akan balik modal. Hal itu kata disebabkan karena dengan terkoneksinya wilayah tersebut, makanya akan lebih menghemat waktu dan membuat masyarakat memiliki waktu singgah di Danau Toba.

"Saya ambil contoh Silimbat, Parsoburan dan Aek Kanopan di Labuhan Batu Utara. Kenapa penting? Labuhan Batu Utara, Induk dan Selatan ini kelapa sawit semua pak, dengan kata lain, mereka punya uang. Di sini ada holtikultura pak, di Toba ini, jadi jalan dagang ini akan terkoneksi, perjalanan hanya butuh 4 jam, kalau sekarang 8 jam. Nah ini kita excercise aja sekarang, penghematan 4 jam itu bisa menentukan orang mau singgah ke Danau Toba atau tidak," jelasnya.

Lebih lanjut, Sihar mengistilahkan konektivitas Pantai Barat dan Pantai Timur Sumatera Utara ini bagai menembus Tembok Raksasa Cina. Sehingga tidak ada pemisahan antara kedua wilayah ini.

"Gimana tujuan destinasi mau ada pengunjung, tapi akses gak ada, sama aja bohong. Efek lain secara psikologis pak, kalau ada konektivitas ini, kita kaya menembus Tembok Cina nih pak, jangan ada pemisahan antara Timur dan Barat, jangan seolah olah ini dipisah, ini yang harus kita lebur, dengan adanya konektivitas jalan," tutup Sihar.




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads