Tujuh rumah sakit yang ada di Kota Medan akan dijadikan medical tourism. Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pemkot Medan, Universitas Sumatera Utara (USU), Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Sumut, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) Sumut, dan Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Sumut.
"Rencananya akan ada tujuh rumah sakit yang akan ikut dilibatkan dalam medical tourism ini," kata Ketua PERSI Syaiful Sitompul, Kamis (02/06/2022).
Rumah Sakit tersebut adalah Rumah Sakit Murni teguh, Putri Hijau, Adam Malik, Siloam, Coloumbia, USU, dan Pringadi. Namun, yang sudah mereka jumpai masih baru tiga rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang sudah kita jumpai masih tiga, ada Murni Teguh, Putri Hijau dan tadi pagi Adam Malik," tuturnya.
Rektor USU Muryanto Amin mengatakan pihaknya akan hadir dan mendukung dalam hal pendidikan kepada tenaga medis dan penelitian yang berkaitan dengan medical tourism.
"Berdasarkan penjelasan pak Syaiful tadi berarti USU akan urus soal di hulunya. Kami akan memberikan pendidikan untuk tenaga medis agar punya perspektif medical tourism dan kami juga akan support melalui riset-riset yang sudah dilakukan oleh USU tentang kesehatan," kata Muryanto Amin.
Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam sambutannya mengatakan bahwa ini medical tourism ini harus berkolaborasi dengan semua pihak.
"Ini sangat erat kaitannya dengan kolaborasi, bukan hanya dari pelaku perjalanan wisata, bukan hanya dari perhotelan dan restoran, namun unsur unsur yang lain perlu kita satuan," kata Bobby.
Selain itu dia berharap peran asosiasi dan perkumpulan untuk menjadi penghubung antara Pemkot Medan dengan pihak rumah sakit dan sebagainya sehingga tidak muncul narasi-narasi Pemkot Medan mengintervensi pihak rumah sakit.
"Peran-peran asosiasi lah disini yang bisa menjadikan bahasa-bahasa itu mungkin ada mungkin timbul tapi bisa jadi peredam," ujar Bobby.
(astj/astj)