Warga Upacara di Jalan Rusak, DPRD Sumut: Ekspresi Kekesalan

Warga Upacara di Jalan Rusak, DPRD Sumut: Ekspresi Kekesalan

Andika Syahputra Tanjung - detikSumut
Rabu, 01 Jun 2022 20:05 WIB
Upacara Hari Lahir Pancasila di Asahan, Sumut.
Warga di Asahan upacara di jalan yang rusak (Perdana Ramadhan/detikSumut)
Medan - Sejumlah warga di Desa Gonting Malaha, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, melakukan upacara di jalan yang rusak. Aksi warga ini dinilai bentuk kekesalan karena kondisi jalan tersebut.

"Itu mungkin ekspresi kekesalan warga terhadap kondisi infrastruktur jalan di daerahnya. Karena memang sudah cukup lama rusak. Saya pernah lewat ke daerah situ. Itu statusnya jalan kabupaten," kata Anggota DPRD Sumut F-PKS, Ahmad Hadian kepada detikSumut, Rabu (1/6/2022).

Hadian menilai wajar jika warga melakukan upacara seperti itu. Menurutnya, warga melakukan hal itu karena aksi demo yang dilakukan dengan cara biasa kurang mendapatkan perhatian.

"Zaman sekarang wajar saja melakulan aksi seperti itu, hak rakyat untuk demo. Sebab, kadang demo yang disampaikan biasa-biasa saja kurang mendapat perhatian," sambung legislator daerah pemilihan Asahan-Tanjungbalai itu.

Hadian merasa perlu dicermati status jalan rusak yang menjadi lokasi warga melaksanakan upacara Hari Lahir Pancasila. Jalan kabupaten, kata dia, banyak yang berada di kawasan perkebunan.

"Di Asahan itu banyak pemukiman atau desa yang untuk menjangkaunya harus melalui areal perkebunan. Untuk jenis jalan seperti ini maka Pemkab Asahan harus berkoordonasi dengan perusahaan perkebunan. Mereka punya kewajiban CSR yang harus ditunaikan, juga kewajiban mengayomi rakyat sekitar perkebunan seluas 20 persen dari total HGU miliknya," jelasnya.

Perusahaan perkebunan, menurut dia, tidak boleh menutup mata tentang kondisi atau fakta tersebut. Apalagi banyak jalan kabupaten yang perusahaan gunakan untuk keperluan bisnisnya.

"Pemkab memang tak punya anggaran cukup untuk memperbaiki semua ruas jalan kabupaten. Makanya bantuan keuangan provinsi (BKP) bisa sedikitnya membantu untuk itu. Maka diperlukan koordinasi yang baik antara semua pihak," tuturnya.

Sebelumnya, upacara bender di jalan rusak dimulai pukul 10.00 WIB, puluhan warga terlihat sudah berkumpul di jalan desa. Mereka kemudian berbaris dan berdiri di atas kubangan jalan itu. Prosesi upacara digelar dengan menaikkan bendera merah putih dan pembacaan teks Pancasila diikuti seluruh peserta upacara.

"Upacara menaikkan bendera ini sengaja kami gelar memperingati hari lahir Pancasila di atas jalan desa kami yang rusak sebagai bentuk kekecewaan bahwa jalan di desa ini tak pernah tersentuh," kata salah seorang pemuda desa, Ikbal kepada wartawan.

Dia mengungkapkan, upacara di atas kubangan jalan rusak itu diinisiasi oleh pemuda desanya dengan harapan viral dan cepat mendapatkan respon dari pemerintah setempat.

Sebelumnya kata warga, upaya permohonan perbaikan jalan ini sudah berulang kali disampaikan warga mulai dari musyawarah desa hingga berunjuk rasa ke Kantor Bupati Asahan pada 31 Maret lalu.

"Waktu itu dari Dinas Pekerjaan Umum ada menjanjikan perawatan tapi sampai sekarang tidak ada realisasi," katanya.

Menurut warga sekitar 13 kilometer jalan kabupaten di desa itu dalam kondisi rusak. Jalan rusak itu terbentang dari Desa Gonting Malaha menuju Desa Bandar Pulau Pekan.

"Sudah muak kami jalan rusak begini terus tak pernah diperbaiki. Terutama kalau ada orang sakit apalagi mau melahirkan bisa melahirkan di jalan dia sebelum sampai Puskesmas," ujarnya.




(astj/afb)


Hide Ads