Aksi itu sebagai bentuk kritik kepada pemerintah yang selama ini tak kunjung memperbaiki jalan rusak di sana.
Pantauan detikSumut di lokasi, sekitar pukul 10:00 WIB puluhan warga terlihat sudah berkumpul di jalan desa. Mereka kemudian berbaris dan berdiri di atas kubangan jalan itu. Prosesi upacara digelar dengan menaikkan bendera merah putih dan pembacaan teks Pancasila diikuti seluruh peserta upacara.
"Upacara menaikkan bendera ini sengaja kami gelar memperingati hari lahir Pancasila di atas jalan desa kami yang rusak sebagai bentuk kekecewaan bahwa jalan di desa ini tak pernah tersentuh," kata salah seorang pemuda desa, Ikbal kepada wartawan.
Dia mengungkapkan, upacara di atas kubangan jalan rusak itu diinisiasi oleh pemuda desanya dengan harapan viral dan cepat mendapatkan respon dari pemerintah setempat.
Sebelumnya kata warga, upaya permohonan perbaikan jalan ini sudah berulang kali disampaikan warga mulai dari musyawarah desa hingga berunjuk rasa ke Kantor Bupati Asahan pada 31 Maret lalu.
"Waktu itu dari Dinas Pekerjaan Umum ada menjanjikan perawatan tapi sampai sekarang tidak ada realisasi," katanya.
Menurut warga sekitar 13 kilometer jalan kabupaten di desa itu dalam kondisi rusak. Jalan rusak itu terbentang dari Desa Gonting Malaha menuju Desa Bandar Pulau Pekan.
"Sudah muak kami jalan rusak begini terus tak pernah diperbaiki. Terutama kalau ada orang sakit apalagi mau melahirkan bisa melahirkan di jalan dia sebelum sampai Puskesmas," ujarnya.
Selain menggelar upacara di tengah jalan rusak, warga juga membentang spanduk bertuliskan 'Selamat datang di jalur wisata jalan berlubang dari Desa Gonting Malaha menuju Desa Bandar Pulau Pekan'.
(dpw/dpw)