Heboh Pria Kejar-kejar Mahasiswi di Kampus, Ini Penjelasan USU

Heboh Pria Kejar-kejar Mahasiswi di Kampus, Ini Penjelasan USU

Datuk Haris Molana - detikSumut
Jumat, 27 Mei 2022 16:36 WIB
Pria dengan sindrom Asperger di kampus USU.
Pria penderita sindrom asperger. (Foto: Istimewa/tangkapan layar)
Medan -

Sebuah unggahan yang menyebut seorang pria berkeliaran dan mengejar mahasiswi di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) membuat heboh warganet dan sivitas akademika. Pihak USU pun menjelaskan sosok pria tersebut.

Dilihat detikSumut, Jumat (27/5/2022), dalam unggahan itu tampak seorang pria berkacamata. Dia memegang semacam kain di tangan kirinya.

"Hati2 sama bule satu ini saat dia berkeliaran di kampus ges. Dia gila atau gimana gak tahu. Tapi dia ngejar-ngejar cewek gitu di kampus, gak tau motifnya apa, dan katanya semalam dia mantau-mantau asrama putri depan FIB. Ada yang bilang bukan cuman dia aja tapi ada temannya sekongkol, waktu satpam ngejar dia di Fakultas Farmasi, dia udah lari naik mobil padahal sebelumnya dia naik sepeda. Yang penting hati-hati aja kalo sendiri di kampus," tulis pengunggah dalam narasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Promosi USU, Amalia Meutia mengatakan bahwa pria itu masih berusia 19 tahun. Pria itu diketahui berkebutuhan khusus.

"Setelah saya telusuri ternyata pria ini adalah anak berkebutuhan khusus," kata Amalia dalam keterangan tertulisnya.

ADVERTISEMENT

Amalia mengatakan pria itu terdiagnosa Autism Spectrum Disorder, dengan sindrom Asperger.

"Hal ini disampaikan oleh Psikolog yang langsung menanganinya," ujar Amalia.

Tak hanya itu, pria itu pun saat ini tengah mengalami pubertas hingga memiliki ketertarikan dengan lawan jenisnya. Namun, karena gangguan yang dia alami, maka dia tidak bisa mengekspresikan dengan benar.

"Saat ini ia sedang mengalami pubertas, sehingga memiliki ketertarikan seksual dengan lawan jenis. Hanya saja dengan gangguan yang ia alami (ASD-sindrom Asperger), ia kurang mampu mengekspresikannya dengan benar. Dia sebenarnya anak yang cukup patuh dengan instruksi, dan tidak harmful. Jadi masih bisa diarahkan," tandasnya.




(dpw/dpw)


Hide Ads